“Bagaimana jika Ken Arok kalah dalam pertempuran ini?” bertanya seorang pengikut Ken Arok pada orang di sebelahnya. “Kita akan bangga karena menjadi saksi pertarungan yang...
Jerit tertahan terdengar ketika ujung cambuk membelitnya lalu melemparnya dari punggung gajah. Sekali lagi sebuah keluhan terdengar ketika Mpu Drana menyengatkan ujung cambuknya pada seseorang...
Sementara itu Ki Demang tengah termenung bersama ibu Sekar Mirah di pringgitan. Mereka tidak dapat berbuat lebih banyak dari menunggu. Seorang bocah lelaki tengah berada...
Ken Arok tidak menghentikan gelombang serangnya. Ia memburu Toh Kuning yang melesat menjauh darinya. Dalam jarak yang rawan dengan intaian maut, Toh Kuning mampu mengelak...
Bondan bergeser ke samping selangkah dengan tubuh sedikit merunduk. Ikat kepalanya telah terurai dan siap mematuk dada Ki Cendhala Geni. Ketika itu Ki Cendhala Geni...
Pertarungan yang tidak seimbang dari segi jumlah pun terjadi. Kiai Rontek turut mengambil peran, ia tidak mengindahkan lagi tata krama dalam perkelahian. “Aku akan menyiapkan...
Bila sebelumnya pertarungan kedua orang yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata itu seolah membosankan, namun sekarang teriakan-teriakan dari pengikut masing-masing membuat riuh daerah sepi yang...
Mpu Tandri bertempur sangat sengit dan tombaknya berputar-putar menyengat setiap prajurit Sumur Welut yang berada di dekatnya. Mpu Tandri telah membuka jalan darah untuk memberikan...
Pada tengah malam sebelum Pedukuhan Janti membara, Sekar Mirah berbisik lirih pada Nyi Kuswari, “Aku merasa basah di bagian bawah. Nyi, apakah itu ketuban?’ Nyi...
Nyi Kuswari, dengan kepala sedikit menunduk, berkata, “Ki Rangga, dengan usia janin yang belum genap delapan bulan, tentu kita tidak mengetahui pasti tentang keadaannya di...