Seufuk asa melintang di bawah kaki Merapi. Aku menunggu Melipat kaki Gaung celah lembah menguak kabut Sepasang bola mata mencari. Suaraku menyayat angkasa Nanar mata...
Dia…. Terpukau. Menanti saat menyapa. Tapi nyatanya tak bisa menyela. Dibiarkannya perempuan itu bersenandung. Kegembiraan di wajah itu abadi dalam benaknya. Bermain angan menggapai rambut...
Pelangi yang tersenyum padamu, ia menyembunyikan nestapa. Pilu tak ia tunjukkan di depan netra mengembang. Mengapa? Bukankah aku temannya? Mari berbagi nestapa pilu denganku. Seperti...
Perhatian dan pandanganku teralihkan ketika mendengar ibu mengeluarkan lengkingan nyaring. Aku terpana menyaksikan tubuh ibu berkelebat begitu cepat. Gerakannya terlihat sangat ringan dan gesit. Kebutan...
“Nyi!” teriak seorang pemuda dari arah kereta yang berada agak jauh dari tempatku. “Kami akan membantu Anda sekuat tenaga!” Ia menyambut terjangan penunggang kuda dengan...
Aku tengadah, menatap langit yang mulai dirambati suram. Aku tengok ke tempat api unggun, apakah seseorang telah menyakan api? Ah ya, aku melihatnya. Lidah api...
Aku tidak menghitung waktu yang berlalu. Saat itu aku tengah berada di dalam duniaku sendiri. Samar-samar aku mendengar suara ibu menyebut namaku. Ah, sulit bagiku...
Suara ibu menyusup relung kalbu untuk membawa kesadaranku kembali. Aku memandang sekitar. Dua pelayanku telah meninggalkanku sendiri. Oh ya, hari menapak siang. Mentari akan berada...
“Sang Hyang,” ucap seorang pelayan ketika aku telah berada di sisi tempat berendam. Aku memandangnya sekilas dengan selarik senyum sebagai ungkapan terima kasih. Sepatutnya aku...
Aku ingin terbang melintasi pulau dan lautan dengan sayap yang belum penuh bertunas. Aku ingin menyapa burung-burung pipit yang melintas di atas sawah-sawah di Kalingan....