Dahi Gagak Panji berkerut. Dengan dua alis yang saling bertaut, ia bertanya, ”Saya tidak merasa telah membuat Anda marah, Paman. Dan pula saya tidak membuat...
“Masuklah, pintu tidak terkunci!” perintah Raden Trenggana dari dalam. Gagak Panji mendorong pelan dan sedikit bunyi berdecit ketika pintu bergeser. Tak lama, ia telah berada...
Sebenarnyalah para pemimpin yang berkumpul di Panarukan menginginkan perundingan tetapi mereka kesulitan untuk menunjuk orang yang dapat mewakili Blambangan. Pada malam mereka — dan dihadiri...
Mereka bertiga menjawab dengan anggukkan kepala. “Sejauh mana mereka telah mengadakan persiapan?” Ra Kayumas pun kemudian menjelaskan secara terang bahkan ia menambahkan usulan tambahan yang...
Gempita semangat para senopati kian menggelora. Kekuatan tekad mereka terlontar melalui ungkapan-ungkapan yang diucapkan. Tangan terkepal menggapai udara. Lantai dan dinding ruangan pun bergetar seakan...
Lantas Ki Tumenggung Kayumas pun memalingkan wajah, lekat menatap wajah tenang Mpu Badandan, kemudian katanya, ”Lalu apa yang akan kita tempuh, Mpu? Petugas sandi telah...
“Panarukan tidak akan menyambut kedatangan angkatan perang Demak Bintara. Kita tidak akan melalukan pertempuran di tengah laut,” tegas Mpu Badandan di dalam sebuah bangunan yang...
Adipati Hadiwijaya tidak mengucap sepatah atau dua patah kata. Ia berkedudukan diam. Meski mem-punyai pendapat yang berbeda tetapi keputusan seorang pemimpin merupakan kewajiban yang harus...
“Hamba, Kanjeng Ratu.” Adipati Hadiwjaya mengatur napas kemudian melanjutkan perkataannya, ”Sebuah ilmu yang saya pikir telah hilang, ternyata muncul lalu menebar akibat buruk bagi Pajang.”...
Matahari menggatalkan kulit ketika mereka bertiga berjalan melintasi pintu gerbang. Penampilan Adipati Hadiwjaya yang tidak menunjukkan kedudukannya sebagai penguasa Pajang memang tidak dapat dikenali penjaga...