SuaraKawan.com
Opini - Politik

‘Kaum Cerdas dan Mapan’

Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menanggapi penolakan sebagian politisi maupun kelompok, akan rencana dijadikannya nama Bapak Bangsa Turki, Mustafa Kemal Ataturk, sebagai nama jalan di DKI Jakarta.

Seperti diketahui, sebagian kalangan seperti PKS, MUI dan Bamus Betawi menolak keras penggunaan nama Kemal Attaturk sebagai nama jalan di Jakarta. Demikian juga para Politikus seperti Fadli Zon dan Hidayat Nur Wahid.

Rekam jejak sekularisasi Turki oleh Ataturk, menjadi dasar penolakan mereka. Fadli Zon bahkan mengusulkan agar nama Kemal Ataturk diganti dengan nama Fatih Sultan Mehmet II atau Muhammad al Fatih, yang merupakan salah satu Sultan Kekhilafahan Turki Ottoman.

Budiman pun menilai para penolak tersebut sebagai kelompok yang ‘buang-buang’ waktu.

“Ada kelompok yang rela buang-buang waktu, mengaduk-aduk emosi dan  ketaktahuan sebagian bangsa sendiri,” ujar Budiman, di akun Twitternya baru-baru ini.

“Mereka meributkan yang harusnya dihormati (atau tak dihormati) oleh bangsa lain,” tambahnya.

Budiman pun menyindir para penolak itu.  Menurut Budiman, para penolak itu sebagai kaum ‘mapan’ dan ‘cerdas’.

Sebab, mereka tampak ‘hebat’, karena seakan ‘mampu’ mengatur siapa yang harus dan tak harus dihormati bangsa lain.

“Pasti hidup mereka mapan & sudah sukses memenangkan setidaknya 1 Nobel Perdamaian & 1 Nobel Fisika,” sindir Budiman. [GS]

Related posts

Segi Tiga Cinta di Mataram

Redaksi Surabaya

Saksi Bisu Dua Kekuatan Besar Sumatra

Redaksi Surabaya

Jember Bukan Nama Asal Catut

Redaksi Surabaya