SuaraKawan.com
Opini - Politik

Oh.. Grace. Aku tahu…

OH GRACE OH, YA..

Viral kunjungan PS ke markas PSI dan disambut horni politik oleh pengurus partai yang konon masih tegak lurus mendukung GP, tapi ngambek kepada PDIP.

Urusan ngambek di politik biasa, karena esuk dele sore tempe mah makanan sehari-hari apalagi kalau pribadi yang berakhlak cekak, mau pagi nyium tangan Jokowi, sore bisa ngemut jempol Prabowo, fine saja.

Dan jawabannya selalu ada dgn bunga-bunga nasionalis, tapi bau amis.

Saya urut ya PSI sejak lahir 2014 sudah dibidani bersama antara Grace Natali, Isyiana Bagoes Oka , Raja Juli Antoni. Kemudian menyusul Jeffrie Geovanie – adik ipar Syahrini. Sosok ini politikus Golkar yang keluar ke Nasdem, namun tak lama keluar dan gabung di PSI. Sekarang jabatannya ketua dewan pembina bersama Grace Natalie.

Sekarang lebih cetar lagi, ternyata kantor pemenangan pemilu PSI 2024 adalah bekas kantor DPD partai Berkarya, partainya Tommy Soeharto yg sekarang diketuai Muchdi PR, karibnya Prabowo.

Konon PSI saat ini adalah penggabungan antara PSI dan Berkarya yang tidak lolos verifikasi partai peserta pemilu 2024. Semua kantor Berkarya di 34 provinsi dipakai PSI.

Sinyalemen di atas diperkuat dengan masuknya Badaruddin Andi Picunang sebagai Ketua Dewan Pertimbangan PSI. Beliau dulunya sekjen partai Berkarya. Klir ya.

Urutan lugasnya, Jeffrie Giovanie mantan Golkar dan Nasdem. Golkar awal itu Cendana, Nasdem juga bau Cendana, Geovanie pasti jadi bohir, kalau tidak GN dkk dapat duit dari mana.

Sekarang masuk Badaruddin ex-ekjen Berkarya, duit dan asset Tommy jelas di sana. Terus, PSI itu siapa?

Saya dari awal sempat terkesima, apalagi detik terakhir ada Ade Armando, sempat juga saya lihat Denny Siregar, Irma Hutabarat gabung di sana, senang saya. Tapi Tuhan membuka mata kita, saya urut semua tautan pasca PS ke kantor PSI, ah ternyata, senangnya kita hanya ejakulasi dini, untung ah oh ya nya gak lama-lama.

Sepintar-pintarnya keburukan, pasti dikejar kebenaran.

Jadi kita baru terbuka mata alasan PDIP bergeming atas rayuan PSI. Kebayang kalau mereka masuk akan terjadi fake koalisi, mereka bisa menjadi mata-mata yang akan membocorkan strategi PDIP dalam pemenangan GP.

Ngeri kali, yg kita ngeri lebih dari ngeri, kelas GN, GR, AA, ternyata Srigala berbulu domba. Gak kuat juga akhirnya menolak dana Cendana. Partai itu mahal boss, kalau ga kuat bisa jadi jongos. Pada tongos lu sekarang.

Sialan, hampir ketipu kita, untung cepat ketauan.

Mari Giring kita buat Garing. PSI, Partai S*** Indonesia.

Iyyas Subiyakto

Related posts

Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak

Redaksi Surabaya

Kudeta Demokrat, Moeldoko Disarankan Mundur dari Lingkaran Istana

Redaksi Surabaya

AHY Ungkap Ada Gerakan Gulingkan Kepemimpinanya di Lingkaran Pemerintah

Redaksi Surabaya