Adalah Ki Patih Mandaraka dengan sebangsal pengalaman menghadapi perang tanding berkelahi dengan ketenangan luar biasa. Sesekali Kiai Kutharaga yang berada di tangannya berayun memutar, menebas...
Agung Sedayu meloncat mundur, keningnya berkerut, sejenak ia terlihat seperti kebingungan karena tiba-tiba begitu mudah ditembus senjata lawan. Terpesona, barangkali Agung Sedayu terbius oleh kekuatan...
Ki Patih Mandaraka seperti sengaja menurunkan ketegangan atau mungkin sedang menunggu perubahan yang mungkin akan dilakukan lawannya. Kepercayaan diri Ki Tunggul Pitu, diakui atau tidak,...
Karena memiliki kepercayaan diri yang cukup tinggi disertai dendam, ketika Agung Sedayu dan Ki Tunggul Pitu benar-benar tidak ada pergerakan walau sekejap, Ki Sekar Tawang...
Ki Patih Mandarakan tidak dapat membiarkan dirinya terus menerus berada di bawah maut yang ditebar Ki Sekar Tawang melalui Kiai Plered. Sulit untuk bertahan dengan...
“Aku pikir tidak baik dengan membiarkan Agung Sedayu mati dengan jiwa melayang- layang mengitari kademangan. Baiklah, aku penuhi kehendakmu,” kata kawan Ki Tunggul Pitu dengan...
Agung Sedayu menggeleng dan hanya menggeleng. Mungkinkah hanya bahasa itu yang dikuasainya? Perhatian suami Sekar Mirah tertuju pada kata-kata orang pertama penghadang mereka. Pikirnya, keberadaan...
Ia meluncur sangat cepat menembus tirai air yang rapat, sedangkan gelembung udara yang mengelilinginya meluncur deras seperti hujan bola besi yang keluar dari lambung kapal...
Ki Patih Mandaraka tidak mengucapkan sepatah kata, sepertinya ia sedang menunggu perkembangan. Menurut Ki Patih, tentu sesuatu yang penting dan mungkin juga menentukan apabila orang...
Tiba-tiba gelombang dengan ketinggian yang mampu menelan sebuah kapal seketika terhentak begitu hebat! Oleh karena ledakan yang tidak terjadi secara bersamaan maka terjadilah benturan-benturan antar...