SuaraKawan.com
Surabaya

Surabaya Siap Mengubur Partai Anti Pancasila

Masyarakat atau Arek Surabaya yang menolak gerakan 212 mengungkapkan alasannya. Inisiator aksi Diana KCS menilai, gerakan tersebut bakal merongrong keutuhan nilai Kebhinekaan. Sehingga pihaknya bersama sejumlah elemen lain menentang gerakan itu.

“Kalau secara pribadi sebagai inisiator saya jawab iya, kenapa? Karena setiap aksi Gerakan 212 selalu ada bendera hitam,” Kata Diana saat dikonfirmasi, Kamis malam (2/12)

Lanjut Diana, seharusnya mereka sadar, ini Indonesia sehingga bendera yang layak berkibar adalah merah putih. Ia pun mempertanyakan kenapa dalam orasinya selalu mendiskreditkan pemerintah yang legal.

“Pemerintah ini masih mendapatkan legitimasi dari rakyat Indonesia,” ketus Diana.

Ia menegaskan, siapapun boleh melakukan gerakan, namaun dalam gerakan itu ada satu kebersamaan tanpa menjatuhkan kebersamaan lain. Artinya, tutut Diana saling menghargai karena Indonesia banyak suku, Indonesia berdiri banyak agama yang juga berjuang untuk Indonesia merdeka.

“Banggalah apa yang kamu punya, hidung peseknya (orang) Indonesia ini merupakan kebanggaan. Jadi jangan bangga dengan hal-hal yang bukan Indonesia.” sergah Diana.

Lantas Diana mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk membanggakan kembali budaya Indonesia,”bangga dengan kebayamu, kain timurmu, udengmu, itu Indonesia jangan lari ke yang lain!” tukas dia.

Ia pun berharap, gerakan tolak aksi 212 berdampak pada rasa nasionalisme yang makin tinggi utamanya bagi warga Surabaya. “Saya berharap pemerintah bisa mendengarkan ini, monggo satu bulan diadakan untuk PNS dan anak sekolah memakai baju daerah,” pintanya.

Menyikapi isu aksi 212 merupakan dari gerakan politik menuju 2024, ia menyatakan Surabaya akan menjadi kuburan bagi partai yang tidak pancasialis.

“Siap-siap, Surabaya akan jadi kuburan bagi partai yang tidak Pancasialis.”tandasnya. (Mili)

Related posts

PKB Buka Opsi Koalisi Dengan Gerindra di Pilpres 2024

Redaksi Surabaya

Oh.. Grace. Aku tahu…

Redaksi Surabaya

Nasib Golkar Dalam Skandal Pandora Papers

Redaksi Surabaya