SuaraKawan.com
Opini - Politik

Nasib Golkar Dalam Skandal Pandora Papers

Kotak pandora mulai terbuka, atau boleh jadi telah dibuka, siapa pembuka atau yang membukanya, entahlah ya. Tentu akan ada pembuka, jika pandora papers ini ekses dari pertikaian elite Golkar hari ini pasca AS ditahan KPK. Sebaliknya jika tidak demikian, maka saya percaya bahwa Allah SWT sedang ingin menunjukan suatu kejahatan tersembunyikan yang melibatkan orang-orang terhormat dalam wujud sebenarnya. Sebab, nampak agak aneh, pandora papers ini adalah kasus kejahatan/pembangkangan pajak yang sudah lama terjadi, bukan sesuatu yang baru, tetapi mengapa baru terbuka kepublik saat ini?

Konon kabarnya pandora papers ini adalah jilid dua dari skandal panama papers yang terjadi beberapa tahun lalu. Artinya pandora papers ini tersimpan begitu amat rapat dari penciuman publik. Karena itu dugaan saya, bisa jadi pandora papers ini baru fase satu dari sekian fase skandal yang diduga melibatkan dalam tanda petik oknum oknum tertentu dalam tubuh Golkar. Artinya kemungkinan dugaan akan ada skandal lain yang dibuka lagi.

Posisi Partai Golkar saat ini, sesungguhnya sangat serius tersandera oleh kepentingan segelintir orang didalamnya. Golkar kehilangan jati dirinya sebagai partai terbuka dan sangat demokratis. Sebaliknya Golkar hari ini membangun tradisi otoritarianisme didalamnya.

Tentu ada sesuatu yang patut diduga, karena setiap kekuasaan yang mulai beternak pundi pundi, pasti tidak inginkan ada control terhadapnya. Karena itu saya sangat berharap AS (mantan waketum Golkar) menceritakan sesuatu yang menarik tentang Golkar hari ini, karena keyakinan saya, AS pasti tau isi kotak pandora di Golkar hari ini.

Posisi Golkar saat ini Ibarat permainan petak umpet, siapa yang tertangkap dahulu, dia akan menunjukan jalan dan atau tempat dimana kawan lainnya bersembunyi. kita tau bahwa Pandora Papers adalah sebuah kejahatan perpajakan yang melawan hukum.

Tindakan menghindari kewajiban membayar pajak dengan melarikan/menyimpan uang diluar negeri sungguh suatu perbuatan yang tidak terpuji bagi seorang pejabat negara. Tindakan ini disayangkan sekali, disaat pemerintahan Jokowi sedang “all out” menata “tax amnesty” dan memburu para obligor/debitur BLBI untuk menyelesaikan kewajiban hutangnya pada negara, sementara beberapa oknum pejabat negara, diduga kuat melakukan perbuatan yang sebaliknya.

Bagi Golkar, pandora papers ini memang bukan masalah partai, sebab pandora papers ini lebih pada soal kewajiban personal/corporasi yang punya kewajiban atas pajak dan menghindari untuk membayarnya. Lalu mengapa pandora papers ini menjadi penting buat Golkar?, Ya penting karena beredarnya informasi melalui media terkait dugaan kuat keterlibatan pak AH selaku Ketua Umum Golkar dalam skandal pandora papers ini.

Artinya pandora papers ini membahayakan posisi Golkar secara politik. Sebab pada dua hal, pandora papers ini akan jadi hambatan bagi Golkar, yaitu pertama, Pak AH selaku ketua Umum Golkar, dan yang kedua, Pak AH juga Selaku Capres yang di usung/digadang-gadang oleh Partai Golkar.

Ada dua efek akan dihadapi oleh Golkar,

Pertama, secara kelembagaan, partai Golkar akan mendapatkan sentimen negatif dari publik, personal efek dugaan keterlibatan Pak AH pada skandal pandora papers akan sulit dihindarkan, selama Pak AH masih dalam posisi sebagai ketua umum Golkar.

Kedua, pandora papers ini tidak hanya pelanggaran hukum, tetapi pembuatan tidak terpuji (tidak etik) yang diduga dilakukan pak AH sebagai seorang pejabat negara. Belum lagi Pak AH begitu gesit kampanyekan diri sebagai Capres Golkar. Lagi lagi personal efek sulit dihindari, dan ini ancaman serius bagi Golkar. Sebab yang bermasalah ketua umumnya, bukan level pengurus partai. Karena itu rasanya sulit untuk keluar dari stigma negatif publik terhadap pak AH dan khususnya pada Partai Golkar.

Selaku kader Golkar, tentu kita patut prihatin. Dan melalui tulisan ini saya menyampaikan saran dan masukan pada Golkar. Saya yakin semua kader dan pengurus Golkar punya keprihatinan yang sama.

Bagi saya, siapapun pejabat publik (pejabat negara) yang terlibat dalam skandal pandora Papers ini harus punya “rasa malu” dan “attitude yang baik”. Artinya bahwa akan baik bagi Pak AH dan tentu juga bagi Golkar, bila Pak AH, legowo dan mundur dari Ketua Umum Golkar dan hentikan segala aktifitas berkaitan dengan pencapresan yang melibatkan Golkar secara institusi. Pilihan ini akan memberi tempat yang terhormat pada Pak AH, dan memberi kesempatan bagi Golkar untuk berbenah dalam waktu singkat menjelang pemilu 2024. [TS]

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan suarakawan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi suarakawan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab

Related posts

Akademisi Kritik Langkah Risma Kirim Pemulung ke BUMN

Redaksi Surabaya

Tidak Terima SBY dan AHY Dihina Bodoh, Kader Demokrat Lapor ke Polisi

Redaksi Surabaya

Musancab PDIP Surabaya Memunculkan Polemik

Redaksi Surabaya