Surabaya, suarakawan.com – Ketua DPD Partai Golkar Surabaya Arif Fathoni mengatakan, kondisi perpolitikan nasional masih akan dinamis beberapa waktu mendatang, safari politik harus dijadikan sebuah tradisi elit politik kita, sehingga bisa menjadi pendidikan politik buat masyarakat Indonesia yang sudah bosan dengan keterbelahan politik yang akhirnya menimbulkan residu konflik yang sampai saat ini belum terekonsiliasi dengan baik.
“Pak Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar memberikan keteladanan tentang pentingnya kebersamaan membangun bangsa, mudah-mudahan ini menjadi jawaban kejenuhan masyarakat akibat polarisasi politik kanan dan kiri, sehingga politik jalan tengah yang diusung oleh Golkar bisa menyenangkan hati masyarakat Indoensia, sehingga kita optimis bisa memenangkan hati masyarakat Indonesia dalam pemilu 2024 mendatang,” ujar Arif Fathoni.
Ketua Generasi Muda MKGR Jawa Timur menambahkan, rangkaian safari politik yang dilakukan oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar DR Airlangga Hartarto ke sejumlah Ketua umum Partai politik membuat situasi politik nasional menjadi dinamis dan menyejukkan dalam menyongsong pemilu tahun 2024.
Ditemui disela acara halal bihalal dengan sejumlah relawan di kota Surabaya, Arif Fathoni mengatakan, komunikasi politik yang dilakukan oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar semakin menunjukkan kelas kenegarawanan Ketua Umum dalam menghadapi kontestasi tahun 2024.
“Saya pikir, safari politik yang dilakukan oleh Ketum membuat tensi politik menjadi adem, sehingga masyarakat menyambut pemilu ini dengan hati riang gembira, ” jelasnya.
Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Surabaya ini menambahkan, safari politik yang dilakukan oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar merupakan sebuah bagian yang tidak terpisahkan yang selama ini menjadi doktrin Partai jalan tengah yang mendahulukan ide tentang bagaimana membuat Indonesia sejahtera “Filusuf Socrates pernah berkata, Nalar yang kuat membicarakan ide, nalar yang biasa membicarakan peristiwa, dan nalar yang lemah membicarakan orang, ” ujarnya.
Sejak awal menginisiasi lahirnya koalisi Indonesia baru, lanjut Toni, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membuat semacam blue print peta jalan kesejahteraan dalam menyongsong Indonesia emas di tahun 2045.
Bahkan peta jalan ini diuji oleh beberapa akademisi Ketika disosialisasikan di beberapa wilayah di Indonesia salah satunya di kota Surabaya beberapa waktu yang lalu.
“Golkar sebagai Partai ide dan gagasan membuat peta jalan ini, soal siapa nahkoda yang akan menjalankan istilah Ketum itu menjadi bagian akhir saja, yang penting peta jalan tersebut menjadi Konsensus nasional, karena membangun Indoensia tidak bisa dilakukan oleh satu atau dua partai saja, butuh gotong royong sesuai jati diri bangsa Indonesia, ” terangnya.
Ketika disinggung soal kemungkinan berkoalisi dengan siapa, mantan aktivis mahasiswa ini mengatakan pihaknya patuh menunggu hasil rajutan koalisi yang dilakukan oleh Ketua Umum Partai Golkar dengan partai mana akan berkoalisi, namun menurut dirinya figur Airlangga Hartarto yang merupakan seorang teknokratik keberadaannya dibutuhkan oleh bangsa dan negara ditengah ketidakpastian global seperti saat ini.
“Ketika Ketum diberikan mandat oleh Pak Jokowi sebagai Menko Perekonomian, beliau jalankan tugas itu dengan baik, sehingga Alhamdulillah dengan kompetensi beliau ditengah pandemic covid dan ketidakpastian global karena perang Rusia Ukraina ekonomi kita lebih bagus dibandingkan negara negara maju yang lain, ini rekam jejak yang akan di ingat oleh seluruh masyarakat Indonesia, ” pungkasnya. (dul)