SuaraKawan.com
Parsosbud

Wisata Alam Bernuansa Lokal Di Sungai Serayu

Sungai Serayu yang memiliki panjang sekitar 181 kilometer ini terletak di Provinsi Jawa Tengah. Mengalir ke arah barat daya dan memiliki anak sungai dengan luas total aliran sungai mencapai 4.375 kilometer persegi. Hulu sungai ini terletak di kawasan Gunung Dieng dan bermuara di Samudera Hindia. Karena cukup panjang, sungai ini melintasi beberapa kabupaten seperti Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Purbalingga, dan Kabupaten Banyumas.

Nama Serayu diyakini berasal dari nama Sarayu yang merupakan tempat kelahiran dari Rama Regawa, salah satu tokoh yang ada di kisah Ramayana. Karena keindahannya, R Soetaja salah satu seniman legandaris asal Banyumas sempat membuatkan lagu dengan judul “Di Tepi Sungai Serayu”. Lagu tersebut bercerita tentang betapa jernihnya air di Sungai Serayu yang menjadi sumber penghidupan bagi setiap tempat yang dialirinya.

Sumber Gambar: lensapurbalingga.pikiran-rakyat.com

Namun keindahan yang diceritakan oleh R Soeteja melalui lagunya pada tahun 1940 itu sudah tidak cocok dengan kondisi sungai pada saat ini. Sama seperti sungai lain, sungai ini juga diterpa berbagai ancaman. Sehingga air yang dulunya bersih kini berubah warna menjadi keruh dan kecoklatan. Hal ini disebabkan karena adanya penambangan, polusi, dan pencemaran alam yang terjadi di beberapa tempat yang dialiri oleh sungai.

Sumber Gambar: mediaindonesia.com

Melihat perubahan yang sangat drastis dari lingkungan sungai, membuat Pemerintah Kota setempat ikut andil dalam proses pemeliharaan kelestarian sungai tersebut. Sebenarnya sudah sejak dulu banyak yang menyadari bahwa sungai ini sangat cocok dijadikan sebagai tempat wisata. Hal ini bisa dilihat dari kunjungan masyarakat yang tidak pernah sepi meskipun tempat itu belum dijadikan sebagai tempat wisata. Sungai yang mengalir luas dan dilengkapi pemandangan alam bernuansa hijau sangat sayang untuk dibiarkan begitu saja.

Oleh karena itu, rencana untuk menjadikan Sungai Serayu sebagi tempat wisata sudah dilaksanakan. Bahkan sudah sekitar 12 tahun rencana tersebut sudah ada. Pada tahun kemarin akhirnya rencana tersebut segera direalisasikan oleh Pemerintah Kota Setempat. Adanya dukungan dari Pemerintah Pusat semakin menambah semangat warga setempat untuk bergotong royong membangun sungai agar tampak pantas dijadikan sebagai tempat wisata.

Sumber Gambar: Google Maps @Chandra Susanto

Sejak dulu, sungai ini sudah menjadi salah satu sumber penghidupam utama bagi warga setempat. Dengan dijadikan sebagai tempat wisata diharapkan akan lebih memberikan dampak positif bagi perekonimian sekitar. Pemerintah dan warga setempat juga memanfaatkan apa yang ada di sekitar sungai untuk memberikan daya tarik bagi masyarakat luas. Utamanya adalah pemanfaatan terowongan rel kereta api yang menghiasi bagian atas sungai ini. Beberapa dermaga wisata juga akan didirikan di beberapa titik yang ada di lokasi sungai agar bisa mempercantik pemandangan.

Sumber Gambar: Google Maps @republika.co.id

Karena memiliki debit air yang cukup besar, sungai ini sudah dimanfaatkan oleh perkumpulan pecinta alam untuk kegiatan arum jeram. Namun kegiatan ini perlu mendapatkan perhatian lebih dan tidak boleh dilakukan di beberapa titik aliran sungai karena kedalaman sungai yang lumayan berbahaya. Kemudian di sungai ini anda juga bisa menikmati pemandangan dari Bendungan Panglima Besar Sudirman atau yang dikenal juga sebagai Waduk Mrica atau Mrican.

Untuk mendapatkan nuansa yang lebih modern, Pamerintah berencana untuk menggunakan Sungai Serayu sebagai tempat festival sekaligus untuk memperkenalkan keindahan sungai secara lebih luas. Selain itu rencana dibangunnya Dermaga di beberapa titik sungai diyakini akan lebih membuat sungai ini lebih banyak dikunjungi sebagai salah satu tempat wisata kelurga yang sangat terjangkau. Disekitar sungai juga terdapat banyak penjual yang menyediakan jajanan yang cocok dinikmati saat berjalan-jalan disekitar sungai. [WS]

Related posts

Sejurus Masuknya Islam ke Nusantara

Redaksi Surabaya

Eksotisme Pesona Wisata Indonesia Timur, Pulau Banda Neira

Redaksi Surabaya

Desa Wisata Liya Togo Peninggalan Kerajaan Wakatobi

Redaksi Surabaya