SuaraKawan.com
Parsosbud

Papua : Yahukimo Dan Desa Kilise Yang Terkenal Menarik

Mendengar kata Bumi Cendrawasih satu hal yang selalu terbesit diingatan pastinya adalah Raja Ampat. Namun yang perlu diketahui jika sebenarnya bumi Papua memiliki banyak potensi lain di luar yang telah tersohor lebih dahulu. Beberapa orang mungkin takut datang kesana karena sering ada konflik. Alasan lainnya mungkin juga karena promosi wisata yang terbilang masih kurang. Padahal di Kabupaten Yahukimo ada desa Kilise dengan segudang potensi wisata, untuk lebih jelasnya mari cari tahu!

Baca Cerita Silat : Bara di Borobudur

Yahukimo Dan Desa Kilise Yang Terkenal Menarik

Yahukimo adalah salah sebuah kabupaten yang terdapat di provinsi Papua dengan ibu kotanya berada di Sumohai. Tetapi dikarenakan berbagai alasan seperti masih minimnya fasilitas untuk sekarang pusat pemerintahan masih ada di Dekai.

Uniknya nama daerah ini menjadi Yahukimo adalah karena adanya empat suku yang berdiam di sana. Mereka adalah suku Yali, Hupla, Kimyal, dan Momuna.

Daerahnya berbatasan langsung dengan kabupaten Jayawijaya di sebelah utara dan Kabupaten Asmat di bagian selatan. Meski masih minim fasilitas jika dibandingkan pulau Jawa tetapi setidaknya untuk penerbangan telah ada Bandara Nop Goliat Dekai. Bandara yang diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 2016 silam diharapkan dapat mempermudah aktivitas warga dan menaikkan kunjungan wisata. Ada Desa Kilise sebagai salah satu yang paling sering dikunjungi oleh turis mancanegara.

Pemandangan yang masih asri alami

Desa ini menyuguhkan pemandangan alam yang cantik dengan udara yang masih segar dan alami. Biasanya turis yang datang akan disuguhi tarian adat sebagai tanda penyambutan tamu yang telah diterima. Terdapat pula tradisi bakar batu sebagai bentuk rasa syukur masyarakat kepada Tuhan atas hasil panen yang didapatkan. Biasanya ada ubi, sayuran, dan daging babi, yang di bakar dalam tradisi ini.

Setelah matang mereka akan membuka dan memakannya bersama-sama dengan para wisatawan. Tidak hanya para tetua, anak mudapun juga ikut bergotong royong menyiapkan segala keperluan. Ada yang datang membawa bahan makanan, kayu bakar, membuat lubang, dan juga menata batu sebagai alasnya. Melihat tradisi ini kamu bisa belajar banyak hal seperti kerjasama, dan rasa saling toleransi yang tinggi.

Terdapat Danau Heberna
Selain desa adat di Kilise juga terdapat Danau Heberna sebagai danau tertinggi di Indonesia. Letaknya yang berada di daratan yang terbilang tinggi membuat suhu airnya mencapai 8 derajat Celcius. Ada juga Bukit Kilise yang terlihat hijau dengan hamparan rumput seperti karpet yang cantik. Tak jauh mata juga akan melihat gagahnya Puncak Trikora yang menjulang tinggi dengan puncak tertutup salju.

Beberapa fasilitas pendukung seperti penginapan juga telah tersedia di tempat ini. Meski tergolong sederhana rumah Hanoi yang dijadikan home stay telah dilengkapi dengan matras. Tempatnya juga telah dialiri listrik jadi tidak perlu khawatir gelap atau sulit jika ingin mengisi daya handphone kamu. Turis yang datang biasanya juga akan disuguhi makanan khas daerah setempat seperti udang selingkuh contohnya.

Lembah Baliem yang sering di selimuti kabut juga dapat disaksikan dari desa Kilise. Berada di desa ini dijamin akan memberikan memori yang berkesan dan sulit dilupakan. Pemandangan alam yang indah, tradisi serta masyarakatnya yang ramah adalah beberapa alasan yang mendasarinya. [Wisata]

Related posts

Candi Arjuna Akulturasi Agama dan Budaya Lokal

Redaksi Surabaya

Kerkhof Makam Belanda Nan Bersejarah

Redaksi Surabaya

Eksotisme Pesona Wisata Indonesia Timur, Pulau Banda Neira

Redaksi Surabaya