Akan aku ceritakan tentang sekeping hati
Bersemi serupa anggrek bulan tumbuh di halaman
Yang akar, batang dan daun menyatu dengan seluruh kehidupanku
Segalanya indah dan mendebarkan
Namun aku lalai, sekumpulan rayap berpesta pora
Sekeping hati kini layu, ia rapuh
Betapa getirnya lidah sunyi
Yang pelan-pelan menggerogoti dan meruntuhkan rumah kayu penuh bunga
Dengan Isak tertahan begitu lama dan sisa rasa yang ada, kembali aku menata puing reruntuhan
Menegakkan sekeping hati agar hari-hari kembali tersenyum, agar ia kembali berseri
Murni, Mosar 020721