SuaraKawan.com
Suara Tanggap

Muhammadiyah Nilai Israel Serakah, NU Ajak Palestina Bersatu

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyatakan konflik Israel dan Palestina sudah berkepanjangan. Haedar menjelaskan, sumber utamanya adalah keserakahan Israel.

“Israel dengan ambisi politik ekspansionisnya yang berkepanjangan terus ingin memperluas kawasan kekuasaannya, yang menjadi sumber berbagai masalah di wilayah dan negara Palestina,” terangnya.

Sampai sekarang Israel tidak pernah memperoleh kendali dan hukuman dari dunia internasional khususnya Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), yang justru sebaliknya terkesan dibiarkan dan terlindungi.

“Karena itu dunia internasional khususnya PBB dan semua negara di dunia internasional yang cinta kemerdekaan abadi hendaknya bertindak tegas terhadap segala bentuk kesewenang-wenangan Israel, serta tidak boleh melindunginya. Hentikan segala bentuk kekerasan, kekejaaman, tindakan pengusiran, dan genosida Israel terhadap bangsa Palestina,” tegas Haedar.

Ia berharap, Indonesia terus mengambil langkah tegas dalam mendorong dunia internasional khususnya negara Arab dan PBB untuk bertindak memberi sanksi kepada Israel.

“Muhammadiyah juga mengutuk keras serangan Israel yang penuh kekejaman dan nafsu ekspansi neo-kolonialisme,” tegas Haedar.

Ia menilai, di era dunia modern abad ini semestinya tidak ada lagi praktik penjajahan dan penindasan. Seluruh rakyat dunia seharusnya menjunjung tinggi kebebasan, kemerdekaan dan hak dasar manusia untuk hidup.

“Seluruh dunia yang pro-demokrasi, hak asasi manusia, serta anti kekerasan dan peperangan, mesti bangkit bersama menghentikan segala bentuk ekspansi dan serangan bersenjata oleh satu negara atau pihak terhadap negara dan pihak lain yang berhak untuk kemerdekaan, kebebasan, dan perdamaian di muka bumi,” kata Haedar.

Kecaman NU

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj mengecam keras Polisi Israel yang melakukan tindakan brutal kepada warga Palestina ketika sedang shalat Tarawih di Masjid Al-Aqsa. Ia mendorong Dewan Keamanan PBB untuk melakukan ikhtiar dan upaya diplomatik agar kemerdekaan Palestina segera diwujudkan.

“Ini sudah kesekian kalinya di setiap tahun selama bulan Ramadhan. Oleh karena itu saya mendesak kepada PBB untuk tidak menutup mata. Itu sudah menjadi kejadian yang nyata melanggar kemanusiaan, melanggar hak hak asasi manusia, melanggar kehormatan bangsa Palestina,” ujarnya.

Kiai Said juga meminta kepada seluruh komponen Palestina untuk bersatu. Ia menyebut bahwa kekuatan yang paling utama adalah persatuan dan kesatuan. Tidak mungkin perjuangan akan berhasil kalau bangsa Palestina satu sama lain masih konflik, tidak bisa menyatukan sikap dan tidak bisa menyatukan barisan. “Mari antara Hamas dan Fatah, satu barisan satu sikap dan satu suara. Insyaallah, Allah akan mudahkan dan berikan jalan kepada Palestina untuk mewujudkan kedamaian,” ujar Pengasuh Pesantre Al-Tsaqafah Jakarta Selatan ini. [TS]

Related posts

Sebuah Penjelasan Meluruskan Kalimat ‘Terserah yang di Atas’

Redaksi Surabaya

Sejarah Bani Israil (2): Kedengkian dan Hidup yang Terlunta-lunta

Redaksi Surabaya

Presiden Jokowi Hadiri Pengukuhan Kepengurusan PBNU 2022-2027 dan Harlah ke-96 NU

Redaksi Surabaya