Siapa yang tidak mengenal Gunung Lawu yang memiliki ketinggian 3265 Mdpl. Berada di antara dua provinsi Jawa Tengah dan Jawa TImur, di dua kabupaten Karanganyar dan Magetan. Menjadi salah satu puncak yang diminati oleh para pendaki. Tidak heran bila hari libur, kawasan akan dipenuhi oleh para pendaki.
Menariknya dari gunung ini adalah kesan mistisnya yang seakan masih terjaga dan bagi kamu yang tidak percaya bisa dicoba lho. Nah, Gunung Lawu sendiri mempunyai 3 jalur pendakian resmi dan 1 jalur pendakian yang tidak resmi. Kali ini, kami akan mencoba mendaki melalui Candi Cetho.
Menuju ke Basecamp Candi Cetho
Candi Cetho merupakan salah satu candi tertinggi di Indonesia. Kamu bisa menempuhnya menggunakan bus dari Terminal Tirtonadi Solo menuju ke Terminal Karangpandan. Dari sini, kamu bisa carter mobil atau mini bus untuk bisa sampai di basecampnya. Disarankan untuk naik kendaraan umum, karena treknya yang cukup susah dengan tanjakan yang sangat tajam membuat kendaraan pribadi amat berbahaya.
Basecamp Cetho menjadi satu dengan ojek wisata candinya. Harga simaksi yang harus kamu bayar adalah 15 ribu rupiah per orang. Setelah mengurus perizinan untuk bisa mendaki ke atas. Kamu bisa memulai perjalanannya, perlu diingat perjalanan via Cetho ini merupakan perjalanan terpanjang lho.
Menuju ke Pos 1, Pos 2, dan Pos 3
Menuju ke Pos 1, kamu akan melewati Candi Kethek yang masih menjadi salah satu situs candi yang mengesankan. Dari sini, perjalanan menuju ke Pos 1 hanya 60 menit. Ada sumber air yang bisa kamu manfaatkan untuk menambah daya logistik yang ada. Lanjut ke Pos 2, jalurnya semakin nyaman.
Tidak heran bila waktu yang ditempuh hanya 45 menit saja. Dengan jalur berupa hutan-hutan yang cukup padat dan lebat. Kamu bisa mendirikan tenda disini yang bisa menampung kurang lebih 5 tenda. Lanjut ke pos 3, menjadi jalur yang cukup panjang dan sulit.
Selain harus melewati tanjakan yang cukup sulit, kamu juga akan disuguhkan dengan debu-debu yang sangat pekat. Jadi, jangan lupa bawa masker ya. Waktu yang ditempuh kurang lebih 1 jam 33 menit. Biasanya, di pos 3 banyak pendaki akan berhenti cukup lama. Mereka mulai memasak, dan menikmati bekal yang di bawa.
Beberapa meter sebelum masuk ke Pos 3, kamu akan menemukan sumber mata air. Inilah sumber terakhir yang ada di perjalanan Candi Cetho. Jadi, manfaatkanlah dengan baik agar tidak kehabisan di tengah jalan.
Menuju ke Pos 4, bagi kamu yang mempunyai hati yang baik kamu akan ditemani dengan Jalak Gunung yang menjadi mitos dari pendakian Gunung Lawu. Dengan adanya Jalak ini, dipastikan perjalanan kamu aman. Tanjakan menuju pos 4 memang sangat berat waktu tempuhnya sendiri bisa mencapai 1 jam 30 menit.
Trek menuju Pos 5 bisa jadi, menjadi favorit para pendaki. Karena, disini kamu akan disuguhkan dengan pemandangan yang sangat indah dan mempesona. Tanjakan cukup banyak tetapi, jalur datarnya juga tidak sedikit. Disini pula kamu bisa melihat sabana yang menjadi pemandangan paling indah di Gunung Lawu.
Menuju Gupak Menjangan, Pasar Dieng, Puncak
Perjalanan selanjutnya menuju ke Gupak menjangan yang menempuh waktu 50 menit. Di jalur ini bagi kamu yang sedang summit attack diharapkan bisa memulainya pukul 2 pagi. Jalurnya hampir mirip-mirip Tanjakan cinta di gunung Semeru. Dengan kondisi yang lebih dingin dan nafas yang mulai sulit.
Selanjutnya, adalah Pasar Dieng yang hanya menempuh waktu 50 menit. Dari tempat ini, pemandangan di atas puncak sudah terlihat. Begitu pula dengan warung Mbok Yem yang tampak sedang melambaikan tangan. Dari sini menuju puncak hanya 15 menit.
Dari Puncak Hargo dalem menuju Hargo Dumillah yang menjadi puncak tertinggi Gunung Lawu hanya membutuhkan waktu 30 menit dengan trek berupa bebatuan yang terjal. Hamparan bunga eidelweis juga bisa kamu nikmati disini. Selain itu, puncak pegunungan di Jawa Timur yang cukup mengesankan.
Perjalanan kurang lebih 7 jam 55 menit menjadi perjalanan yang menyenangkan. Memang menjadi perjalanan terlama karena, kamu harus memutar punggung gunung. Tetapi, menjadi perjalanan terbaik dengan pemandangan terindah. Jadi, sudah siap mendaki Gunung Lawu via Cemoro Sewu? [WS]