SIDOARJOterkini – Kanwil Kemenkumham Jatim menerima kunjungan jajaran Direktorat Jendral Pemasyarakatan hari ini (27/3). Rombongan dari Ditjen Pemasyarakatan yang dipimpin Direktur Pengamanan dan Intelijen Supriyanto menggelar monitoring dan evaluasi (monev) pelayanan pemasyarakatan selama ramadan.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Lapas Kelas I Surabaya tersebut dihadiri oleh Pimti Pratama Kanwil, Pembimbing Kemasyarakatan Ahli Utama Sudjonggo serta para Kepala UPT Pemasyarakatan se-Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Kakanwil Kemenkumham Jawa Timur Heni Yuwono menyambut baik kedatangan tim dari Ditjen Pemasyarakatan. Seraya berharap agar peserta dapat menyerap dengan baik materi dan evaluasi yang disampaikan oleh tim monev.
“Ini merupakan momentum penting untuk saling bertukar pikiran dan menyampaikan kondisi terkini di satuan kerja masing-masing,” pesan Heni.
Pembimbing Kemasyarakatan Ahli Utama dari Ditjen Pemasyarakatan, Sudjonggo, menjelaskan bahwa kedatangan mereka ke Jawa Timur adalah untuk melakukan monitoring dan evaluasi pada bulan Ramadan. Hal ini sesuai surat perintah dari Direktur Jendral Pemasyarakatan.
Dia juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi lapas di Jawa Timur yang hampir semuanya over kapasitas, dengan rasio perbandingan petugas pemasyarakatan dan WBP yang masih jauh dari ideal.
“Hanya Lapas Arjasa saja yang tidak over kapasitas,” ujar Sudjonggo.
Namun dirinya berharap kepada segenap jajaran pemasyarakatan untuk tidak menyerah dengan kondisi yang ada. Justru hal ini harus menjadi pemicu untuk berkinerja lebih baik lagi dalam memberikan layanan.
“Bekerjalah dengan cara bukan dengan alasan,” tutup Sujonggo.
Selanjutnya Supriyanto selaku Direktur Pengamanan dan Intelijen Ditjen Pemasyarakatan, menyoroti pentingnya memberikan pelayanan prima kepada WBP, termasuk aspek makanan yang bergizi.
“Momen ramadan ini harus dijadikan momen untuk memberikan makanan dengan gizi seimbang yang dibutuhkan warga binaan,” terang Supriyanto.
Dia menegaskan pentingnya menjunjung tinggi prinsip tiga kunci pemasyarakatan maju. Antara lain melakukan deteksi dini atas potensi gangguan keamanan, memberantas narkoba di dalam lapas.
“Serta melakukan sinergi dengan aparat penegak Hukum,” lanjut Supriyanto.
Supriyanto juga menegaskan larangan terhadap segala bentuk penyalahgunaan HP di dalam lapas/ rutan. Untuk itu dirinya menegaskan kepada seluruh jajaran pemasyarakatan agar jangan coba-coba membantu memasukkan handphone ke lapas/ rutan.
Mengingat mendekati momen Idul Fitri, Supriyanto mengingatkan kepada Kepala UPT agar memberikan pelayanan maksimal kepada warga binaan. Terutama dalam hal pemberian remisi, dan menghindari pelanggaran-pelanggaran yang dapat terjadi.
“Berikan remisi sesuai aturan yang berlaku dan jangan ada diskriminasi,” tutup Supriyanto.
Acara ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada jajaran pemasyarakatan dalam menjalankan tugas dan fungsi mereka dengan baik serta menghadapi tantangan yang ada di lapas-lapas di Jawa Timur. (cles)