SIDOARJOterkini – Cabang Olahraga (Cabor) Hapkido di Sidoarjo terus berupaya untuk meningkatkan kemampuan dan skill para atletnya guna meraih pretasi di event-event kejuaraan olahraga.
Diantara upayanya, menggelar latihan bersama, dengan menghadirkan pelatih tamu dari Tangerang, Ade M Sujud, di Aula SMPN 1 Buduran, Sidoarjo, Minggu (4/8/2024).
Latihan bersama ini bertajuk “Mengulik Hosinsul dan Hyung bersama Sabeum Ade M Sujud”. Selain atlet Hapkido dari Sidoarjo, latihan bersama ini juga diikuti atlet Hapkido dari Blitar, Malang, Kota Madiun, Mojokerto, Tuban dan Surabaya. Total ada 67 atlet Hapkido mengikuti latihan bersama ini.
Ketua Cabang Hapkido Indonesia (HI) Sidoarjo, Hamzah Hajju mengatakan, latihan bersama ini untuk melatih dan memberikan wawasan baru kepada para atlet terkait teknik dan materi Hapkido.
“Untuk persiapan event-event yang lebih besar ke depannya,” kata Hamzah di sela latihan bersama tersebut.
Event tersebut, diantaranya untuk menyambut Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur tahun 2025 nanti, yang rencananya digelar di Malang Raya.
“Untuk jangka pendeknya, ya sebagai persiapan untuk mengikuti Kejurprov pada Oktober nanti,” tandas Hamzah Hajju.
Hamzah menyebut, latihan bersama ini sengaja fokus pada materi tentang Hosinsul dan Hyung, karena merupakan nomor-nomor yang dipertandingkan dalam kejuaraan olahraga beladiri Hapkido.
“Kami ingin atlet lebih maksimal menguasai materi tersebut, untuk persiapan turnamen-turnamen ke depan,” harapnya.
Alasan memilih materi Hosinsul dan Hyung sebagai materi latihan bersama, kata Hamzah, karena nomor pertandingan tersebut, sekilas kelihatan mudah, namun ternyata sangat sulit.
“Karena itu kami butuh materi latihan yang bagus dari pelatih yang bagus,” jlentreh Hamzah.
Dijelaskan Hamzah, pihaknya pun mengundang Ade M Sujud untuk mengisi latihan bersama ini. Diketahui, Ade merupakan pelatih dari Tangerang yang saat ini juga menjadi pelatih Puslatda Jawa Barat.
“Beliau juga sudah dikenal mencetak bibit-bibit atlet Hapkido handal di Indonesia. Materinya inovatif dan mudah dipahami oleh atlet,” ungkapnya.
Kata Hamzah, kehadiran Sabeum Ade di tengah-tengah atlet Hapkido saat latihan bersama itu, juga diharapkan memberikan penyegaran, wawasan baru dan berbagi pengalaman baru kepada para atlet Hapkido, dengan harapan bisa mengikuti perkembangan mengenai olahraga beladiri Hapkido di luar Sidoarjo dan Jawa Timur.
Para atlet Hapkido tampak sangat antusias dan bersemangat mengikuti latihan bersama ini. Menurut Hamzah, itu karena para atlet ini sudah pernah melihat performance dari Sabaem Ade yang kebetulan menguplod konten-konten latihan Hapkido di media sosial, mulai dari tiktok, instagram hingga facebook.
Di sisi lain, atlet Hapkido asal Sidoarjo, Ellen Rahmania, mengaku latihan bersama ini sangat menarik. Ia mengaku antusias.
“Sabaem (pelatih) yang dihadirkan cukup mahir dan materinya disampaikan dengan menarik dan jelas. Ini jadi semangat saya lebih giat berlatih,” tandas mahasiswa Unesa Surabaya ini.
Sementara itu, Ade M Sujud mengatakan, pengurus Hapkido Sidoarjo sudah tepat memilih materi Hosinsul dan Hyung sebagai materi utama latihan bersama. Sebab, nomor Hosinsul dan Hyung merupakan nomor yang saat ini atletnya masih sedikit.
“Jadi peluang untuk dapat medali banyak,” ungkap Ade.
Hal itu berbeda dengan nomor tarung dalam beladiri yang atletnya cukup banyak. Sehingga kata Ade, daripada bersaing di nomor yang sudah penuh, lebih baik bersaing di nomor yang atletnya masih sedikit.
Selain itu, materi nomer seni ini tingkat kesulitannya lumayan. Untuk penilaian nomer seni tersebut tingkat subyektivitasnya juga tinggi sehingga atlet dituntut untuk terus berlatih tidak hanya taktik dan strategi, namun juga dari sisi seninya.
“Kalau bicara seni, kan beda-beda,” tandasnya.
Ade pun memberikan sedikit evaluasi dan masukan bagi para atlet Hapkido Sidoarjo setelah berinteraksi dalam latihan bersama itu. Salah satunya, para atlet tersebut, dinilai kurang berlatih materi dasar (basic) Hapkido. Akibatnya, saat memainkan materi seni, agak kesulitan.
Ade berharap atlet Hapkido Sidoarjo untuk banyak berlatih materi dasar sehingga menguasai dengan baik dan benar dan melangkah ke nomor seni.
“Karena nomor seni, basic itu harus benar-benar dikuasai. Kalau tidak dikuasai, nomer seni gerakannya jelek. Tapi saya apresiasi terhadap teman-teman atlet Sidoarjo,” bebernya. (cles)