Polres Trenggalek – Sudah menjadi rutinitas bagi seluruh anggota Polres Trenggalek hingga Polsek jajaran melaksanakan Bimbingan Rohani dan mental (Binrohtal). Binrohtal ini digelar setiap hari Kamis pagi setiap Minggunya. Kamis, (2/11).
Usai Apel bagi seluruh anggota langsung bergeser menuju Masjid Baitul Muttaqin yang berada di area Mapolres. Demikian pula Polsek jajaran menuju mushola yang dimiliki. Bagi Polsek yang memang tidak memiliki musala atau masjid bisa memanfaatkan ruang data atau aula sebagai tempat berlansungnya Binrohtal.
Agar lebih mengena, Polres Trenggalek menghadirkan penceramah yang berkompeten. Baik dari Kemenag ataupun para Ulama, Kyai dan pengasuh Pondok pesantren yang ada di Kabupaten Trenggalek. Untuk non muslim, disiapkan pula ruang khusus berikut tokoh agama sesuai dengan kepercayaan masing-masing.
Kapolres Trenggalek AKBP Gathut Bowo Supriyono, S.H., S.I.K., M.Si. melalui KabagSDM Kompol M. Solichin, S.H. yang kebetulan turut hadir dalam acara tersebut mengatakan tugas Polri kedepan tidaklah semakin mudah. Polri dituntut untuk lebih profesional serta memberikan perlindungan dan pelayanan yang optimal serta selalu hadir di tengah-tengah masyaraka.
“Dengan Binrohtal ini, anggota akan memiliki wawasan dan ilmu keagaman yang baik sehingga diharapkan dapat melaksanakan tugas dan wewenangnya dengan penuh tanggung jawab serta memiliki akhlak yang baik sehingga diharapkan tidak terjadi lagi pelanggaran sekcil apapun yang dapat mencoreng institusi dan postur Polri yang Presisi dapat terwujud.” Ujarnya.
Wawasan dan ilmu agama perlu terus diasah dan disisi dengan kajian-kaijan dengan menghadirkan nara sumber yang benar-benar kompeten. Pihaknya juga meminta agar seluruh personel yang hadir mengikuti kegiatan ini dengan penuh khidmat.
Pihaknya menambahkan, kesimbangan antara jasmani dan rohani sangat penting. Keseimbangan ini akan dapat menciptakan kualitas kerja yang mumpuni didukung dengan mental spiritual yang kuat. Dengan begitu, kualitas kerja akan meningkat dibarengi dengan nilai-nilai spiritual sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing. Outputnya, kinerja akan menjadi lebih profesional dan meminimalisir pelanggaran sekecil apapun.
“Postur ideal bagi seorang anggota Polri adalah profesionalitas, mumpuni dan memiliki kompetensi dibidangnya serta didukung dengan mental dan akhlak yang baik. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan ini bisa membawa manfaat dan menjadi ladang ibadah bagi kita sekalian dan tentunya lebih humanis.” Pungkasnya.