Keadaan itu tidak begitu terlihat dari setiap gerak gerik senapati pasukan khusus Mataram itu, tetapi, sungguh sangat sukar bagi Agung Sedayu untuk meninggalkan satu persolan....
Pandan Wangi menunggu Agung Sedayu mengungkap maksudnya. Pengalamannya dalam mengikuti banyak peperangan mengajarinya untuk dapat menahan diri, meski dalam waktu itu, Pandan Wangi sebenarnya ingin...
“Saya meninggalkan mbokayu Sekar Mirah dalam keadaan baik,” jawab Pandan Wangi lalu menghirup udara banyak-banyak ke dalam rongga dadanya. Ia berkata kemudian, ”Mudah-mudahan dukun bayi ...
Pangeran Parikesit bergerak maju dan satu kibasan tangan telah melempar Batara Keling ke tempat yang berdekatan dengan Rambesaji. Lelaki yang berjalan dengan setengah membungkuk itu...
Langkah Pangeran Parikesit terhenti saat mendengar teriakan kasar Rambesaji, ia berpaling lalu menatap wajah Rambesaji sejenak. Sang pangeran hanya melepaskan senyum kecil padanya, namun bagi...
Ki Arumpaka yang tidak menduga arah gerak Toh Kuning lantas meloncat surut. Namun Toh Kuning terus mengejarnya dengan gerak langkah yang terukur yang seakan-akan menulis...
Tempaan keras keprajuritan menjadikan kemampuan pasukan khusus yang awal mulanya adalah orang pilihan dari perguruan kanuragan semakin meningkat kemampuannya. Seorang dari mereka setara dengan empat...
Keesokan harinya, seorang penjaga regol melaporkan bahwa ada sejumlah orang berkuda sedang berusaha menemui Ken Banawa dan Ki Demang. “Apakah ia menyebut nama?” tanya Ki...
Malam pun datang semakin dalam ketika iring-iringan yang dipimpin Ken Banawa memasuki halaman pendapa Kademangan Wringin Anom. Seorang penjaga regol bergegas mengabarkan kedatangan rombongan ini...
Kening Pandan Wangi tampak mengerut ketika melihat wajah tegang dan bibir rapat terkatup dari Agung Sedayu. Sejenak ia mengambil tempat sebelah menyebelah dengan Agung Sedayu,...