Detak jantung Agung Sedayu meningkat tajam. Bibirnya mengatup rapat dengan rahang terlihat mengeras. Meski demikian, belum ada keinginan darinya untuk membantah. “Benarkah ucapan itu, Ngger?”...
Agung Sedayu menggeleng dan hanya menggeleng. Mungkinkah hanya bahasa itu yang dikuasainya? Perhatian suami Sekar Mirah tertuju pada kata-kata orang pertama penghadang mereka. Pikirnya, keberadaan...
Ia meluncur sangat cepat menembus tirai air yang rapat, sedangkan gelembung udara yang mengelilinginya meluncur deras seperti hujan bola besi yang keluar dari lambung kapal...
Gerakan demi gerakan dari unsur perguruan Sekar Jagad terlihat mantap dan mengagumkan, seiring teriakan-teriakan serempak pada setiap perubahan gerakan yang mereka lakukan. Namun kegiatan itu...
Ki Patih Mandaraka tidak mengucapkan sepatah kata, sepertinya ia sedang menunggu perkembangan. Menurut Ki Patih, tentu sesuatu yang penting dan mungkin juga menentukan apabila orang...
Tiba-tiba gelombang dengan ketinggian yang mampu menelan sebuah kapal seketika terhentak begitu hebat! Oleh karena ledakan yang tidak terjadi secara bersamaan maka terjadilah benturan-benturan antar...
Semambung mendengar panggilan Gagak Panji sesaat setelah ia mengatupkan bibirnya berbicara dengan Lembu Srana. Lirih ia bergumam pada senapati yang didampinginya, ”Bila aku tak kembali...
Menepikan Swandaru? Apakah itu berarti menyingkirkan keberadaannya untuk selamanya? Atau hanya sekedar melumpuhkan Swandaru bila perang tiba? Ruang pikiran Agung Sedayu berubah menjadi gelap. Tiada...
“Tidak adakah jalan lain bagi kedua pihak ini, Guru?” bertanya Gagak Panji seraya menyandarkan punggung pada dinding bambu yang terlambar kuat di belakangnya. Mpu Badandan...
Agung Sedayu menyandarkan tubuh pada batang pohon yang melekat dengannya. Tiba-tiba ia kehilangan ketajaman nalar. Pandangan matanya masih mengarah pada arah Swandaru mencongklang kuda. Ruang...