SuaraKawan.com
Trenggalek

Sambangi Ponpes, Polres Trenggalek Sosialisasikan Dampak Kekerasan dan Perundungan

Polres Trenggalek – Perilaku kekerasan dan perundungan yang marak terjadi di beberapa daerah masih menjadi perhatian jajaran kepolisian. Untuk mencegah agar tidak merembet ke wilayah Kabupaten Trenggalek, kepolisian melakukan berbagai upaya. Salah satunya adalah dengan meggelar sosialisasi baik di lingkungan sekolah maupun Pondok Pesantren (Ponpes).

Menindak lanjuti hal tersebut, Polsek Durenan turut berpean aktif dengan mengisi acara Gerakan Preventif Terhadap Kekerasan & Bulliying, Bahaya Miras, Merokok Serta Disiplin Berlalulintas bagi pelajar dan santri SMP-MA-SMK Terpadu yang diselenggarakan oleh Ponpes Al Anwar, Durenan. Rabu, (25/9).

Kapolres Trenggalek AKBP Indra Ranu Dikarta, S.I.k., M.Si. melalui Kapolsek Durenan AKP Sunawir, S.H. mengatakan, sebagaimana banyak diberitakan melalui media massa maupun media sosial, perundungan yang terjadi akhir-akhir ini banyak di dominasi oleh usia pelajar, baik di sekolah maupun Ponpes.

“Kondisi ini harus menjadi perhatian semua pihak. Oleh sebab itu, kami sangat mendukung dan mengapresiasi atas terselenggaranya acara yang di inisiasi oleh Ponpes Al Anwar ini.” Ujarnya.

Sementara itu, Kanit Binmas Polsek Durenan, Aipda Puguh R, S.H. yang kebetulan hadir dan menjadi salah satu naras umber menuturkan, perilaku perundungan sangat berdampak terhadap korban. Tidak hanya secara fisik tetapi juga psikis.

“Kita kenalkan dulu apa itu perundungan dan dampak negatifnya. Bagi diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sosial. Ini penting agar tertanam di benak masing-masing peserta bagaimana jahatnya pengaruh perundungan itu.” Jelasnya.

Disamping soal perundungan, kesempatan tersebut juga dimanfaatkan untuk menyampaikan beberapa hal lain khususnya tentang kenakalan remaja seperti merokok dan kebut-kebutan, termasuk bahaya Narkoba serta aturan lalu lintas.

Tidak hanya sebatas satu arah, Aipda Puguh juga membuka ruang interaksi seluas-luasny akepada seluruh peserta. Peserta bisa bertanya, menyampaikan keluh kesah, saran dan masukan tentang apapun.

“Alhamdulillah, respon peserta cukup posiitif. Semoga ini bisa menambawah wawasan anak-anak dan tentunya terhindar dari perundungan dan perilaku negatif, yang lain.” Pungkasnya.