SuaraKawan.com
Trenggalek

Polres Trenggalek Suarakan Waspada Penipuan Melalui Radio

Polres Trenggalek – Kepolisian Resor Trenggalek mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati agar tidak menjadi korban penipuan bahkan pencurian.

Kasihumas Polres Trenggalek Iptu Suswanto, S.H. mengatakan, memasuki bulan ramadan maupun menjelang hari Raya Idul Fitri, aksi kriminalitas biasanya cenderung mengalami peningkatan. Aksi kejahatan tidak hanya sebatas pencurian tetapi juga penipuan.

Seperti yang baru-baru ini terjadi di Pucanganak Kecamatan Tugu. Seorang warga didatangi sejumlah orang mengendarai mobil yang mengaku sebagai pegawai pemerintah dan akan memberikan bantuan sosial. Dengan berbagai cara pelaku berhasil mengelabuhi korban hingga harus kehilangan perhiasan bahkan uang tunai.

“Jadi modusnya, pelaku ini mengajak ngobrol korban dengan dalih wawancara dan mengajak foto korban didepan rumah. Saat korban lengah, komplotan lain yang berada di dalam rumah mengambil perhiasan dan uang milik korban.” Ujar Iptu Suswanto kepada tim redaksi saat memberikan imbauan melalui saluran radio Praja Angkasa Trenggalek. Rabu, (6/4).

“Saat ini tim sudah bergerak untuk mengungkap kasus ini” Imbuhnya

Agar tidak terjadi kejadian serupa, Iptu Suswanto memberikan beberapa tips terhindar dan tidak menjadi korban penipuan. Yang pertama, jika menerima tamu yang tidak dikenal apalagi mengaku dari instansi pemerintah ataupun lembaga pelayanan publik sebisa mungkin tanyakan surat tugas.

“Cek dengan benar kop surat, identitas dan keperluan tugas yang tercantum dalam surat tugas tersebut. Kalau perlu di foto.” Jelas Iptu Suswanto.

Kedua, cek kebenaran informasi melalui no telephon kantor resmi, bisa cari di internet. Terlebih kalau diiming-imingi bantuan, dana atau yang lain. Jangan pakai nomor yang disodorkan oleh orang tidak dikenal tersebut.

Bisa jadi memang sudah di-setting sedemikian rupa sehingga yang menerima telephon pun juga komplotan mereka sendiri. jika ragu-ragu bisa konfirmasi kepada perangkat desa, kecamatan maupun kantor polisi setempat.

Ketiga, upayakan jangan sendirian. Bila perlu undang saudara atau tetangga untuk turut menyaksikan. Jika benar dari pemerintah pasti terbuka dan tidak menolak kehadiran orang lain. Ini sangat penting untuk menutup ruang gerak komplotan penipu tersebut.

Keempat, jangan sekali-kali memberitahukan tempat penyimpanan perhiasan atau uang. Hal ini sudah bisa menjadi indikator kecurigaan bahwa ada yang tidak beres.

Terakhir, jika sudah terjadi sesegera mungkin melaporkan kepada pihak kepolisian terdekat agar bisa dilakukan penanganan secepatnya. Kecepatan waktu pelaporan sangat mempengaruhi terhadap upaya pengungkapan kasus. Semakin cepat semakin baik.

“Kita juga optimalkan peran Bhabinkamtibmas untuk sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar tidak ada lagi yang menjadi korban penipuan.” Pungkasnya