Sepoi angin iringi gemerisik daun, bergesekan
Tikam rindu bersahutan penuhi pikiran
Teringat tentang gemuruh hujatan salah sasaran
Ia tercengang simak celoteh-celoteh basi tanpa perasaan
Apa sebenarnya kepentingan semburkan api bakar nurani
Sekedar isapan ludah terluah di tanah mati
Terkubur di dalam runtah caci maki, tak berarti
Sisakan tetesan perih di sini, relung jiwa sang perempuan sunyi
Bernyanyilah meski terdengar sumbang
Kusimak sepenuh rasa, simpan sebagai pelajaran berharga
Lanjutkan perjalanan merakit ingin
Kalungkan selendang pelangi di pundak bidadari-bidadari berwajah puisi
Tidak ada kata lelah, menyerah, kalah
Bernyanyilah meski terdengar sumbang
Tetap berjuang takhlukkan karang di dada sinis
Mata-mata bengis hujam kesabaran
Karena-Nya, akhir arah tujuan
Bernyanyilah meski sumbang
Tangerang, 30 Januari 2023
Yuni Tri Senja