SIDOARJOterkini – Nahas dialami Kadim (63) seorang kakek asal Desa Lajuk, Porong, yang meregang nyawa setelah terpanggang hidup-hidup saat rumahnya terbakar, Senin 08 April 2024 pagi.
Kobaran api bermula dari kamar korban sekitar pukul 09.30 WIB. Korban yang saat itu sendirian terkepung kobaran api dan tidak bisa melarikan diri.
“Kebakaran terjadi hanya di kamar korban saja, tidak sampai satu rumah,” ujar Kanitreskrim Polsek Porong Iptu Suharto.
Korban saat itu memang sedang ditinggal oleh anaknya untuk keluar ke warung. Saat pulang anak korban yaitu Bagus Kuma Bakti, 28, melihat ada asap dari dalam rumahnya. Saat ditelusuri api ada di dalam kamar ayahnya.
Saat hendak membuka kamar, anak korban tidak bisa karena pintu terkunci dari dalam. Anak korban pun kemudian langsung memanggil beberapa warga meminta bantuan memadamkan api.
“Api dipadamkan mandiri dengan bantuan warga, yang bersangkutan tidak memanggil damkar,” jelasnya. Sekitar 20 menit kemudian api langsung berhasil dipadamkan. Kamar tersebut pun di dobrak. Tapi nahas sang kakek itu sudah meninggal dunia terpanggang di kasurnya.
Ketua RT setempat kemudian memanggil polisi untuk melakukan pendalaman penyebab kebakaran. Suharto mengatakan bahwa korban sehari-hari hanya tingga berdua dengan anak laki-lakinya itu.
Korban sendiri sudah sering sakit-sakitan dan hanya menghabiskan waktu di kamar serta ruang tamu rumahnya. Hal itu yang membuat korban tidak bisa melarikan diri saat kebakaran terjadi.
“Kita datang langsung lakukan olah TKP, jenazah korban dibawa ke Rumkit Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong untuk visum,” jelasnya. Dari hasil olah TKP nampak beberapa lelehen kabel di dekat ranjang korban.
Selain itu banyak bekas kabel terbakar menjuntai tak beraturan di kamar korban. Polisi menduga api berasal dari hubungan pendek arus listrik.
“Masih dugaan, karena melihat kondisi TKP, tapi masih di dalami lagi,” tegasnya. (cles)