Jalan Tol Surabaya-Gempol jalur arah Waru tepatnya di KM 6+200 ambles sepanjang kurang lebih 30 meter. Amblesnya jalan tol itu karena hujan deras yang terus mengguyur lokasi dan menyebabkan penurunan tanah.
Kasat PJR Polda Jatim, AKBP Dwi Sumrahadi mengatakan amblesnya jalan tersebut sejak Senin (25/1) lalu akibat hujan.
“Senin, gejalanya penurunan tanahnya,” kata AKBP Dwi, Rabu (27/1/2021).
Ia menyebut, saat itu keretakan terlihat pada Senin sekitar pukul 13.00 Wib.
“Mulai retak cuma pendek 10 sampai 15 meter dan turun ke bawah 15 sentimeter,” ujarnya.
Melihat kondisi itu, Sat PJR Polda Jatim kemudian menjadikan 3 lajur menjadi 2 lajur.
“Senin sore macet karena banyak masyarakat yang pulang akhirnya kita jadikan dua lajur dari tiga lajur. Hari Senin malam akan dikerjakan karena jalan sepi dan diperkirakan butuh satu Minggu pengerjaan,” terangnya.
Namun karena Selasa (26/1) malam hujan deras maka jalan kembali ambrol.
“Malam sekitar pukul 20.00 Wib, satu lajur paling kiri amblas 30 meter di KM 6+200. Mungkin struktur tanah kurang kuat,” lanjutnya. [JT]
Ia menyarankan pengguna jalan tol agar masuk lewat Satelit atau Banyuurip karena lamanya pengerjaan.
“Kami gunakan ahli ITS dengan Jasa Marga untuk perbaiki jalan tol itu. Dan dari Jasa Marga pengerjaan bisa sebulan,” tandasnya.
Sementara itu, GM Representative Office 3 Jasamarga Transjawa Tollroad (GM RO 3 JTTRD), Hendri Taufik mengatakan jika pihaknya terus berkoordinasi dengan Tim Geoteknik dari ITS untuk memantau kondisi longsoran tersebut.
Selain itu, saat ini juga sedang dilakukan penanganan pertama dengan pemasangan sand bag baik itu di tepi perkerasan dan di kaki longsor.
“Jasa Marga memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat adanya penanganan longsor dimaksud. Kami mengimbau pengguna jalan untuk mengantisipasi perjalanan sebelum memasuki jalan tol,” tandasnya. [JT]