Polres Trenggalek – Dalam rangka mendukung dan mensukseskan Operasi Patuh Semeru 2024, Polres Trenggalek mengerahkan sejumlah personelnya untuk memberikan edukasi dan sosialisasi di sekolah-sekolah. Salah satunya adalah SMK Negeri 2 Trenggalek. Senin, (22/7).
Petugas kepolisian ini sengaja di terjunkan untuk bertindak sebagai pembina upacara yang memang rutin digelar setiap hari senin pagi sekaligus menyampaikan imbauan terkait dengan tertib berlalu lintas.
Kapolres Trenggalek AKBP Indra Ranu Dikarta, S.I.K., M.Si. melalui Kasatlantas AKP Mulyani, S.E., M.Si. menegaskan, edukasi dengan menyasar kalangan pelajar ini bukan tanpa sebab. Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi selama seminggu pelaksanaan operasi, diketahui bahwa usia pelajar masih mendominasi sebagai pelanggar maupun korban kecelakaan lalu lintas.
“Mereka ini adalah generasi masa depan Indonesia yang sudah selayaknya kita jaga dan beri perhatian lebih. Terutama soal budaya tertib berlalu lintas.” Ujarnya.
Agar lebih mengena, dalam kesempatan tersebut AKP Mulyani melemparkan sejumlah kuis kepada para siswa. Tak tanggung-tanggung, sejumlah hadiah menarik berupa helm dan jaket disiapkan bagi mereka yang bisa menjawab.
Pertanyaan yang diberikan pun cukup mudah berkaitan dengan aturan, rambu-rambu hingga etika saat berkendara. Para siswa pun nampak antusias dan berebut menjawab. Hal ini menunjukkan bahwa wawasan dan pengetahuan mereka tentang kelalulintasan relatif cukup bagus.
“Tinggal implementasinya. Sudah tahu kegunaan dan manfaat menggunakan helm atau safe belt, maka terapkan itu saat berkendara. Demi keamanan dan keselamatan.” Imbuhynya.
Pihaknya berharap dengan kunjungan ke sekolah seperti ini dapat menumbuhkan rasa kesadaran sejak dini tentang pentingnya tertib berlalu lintas dan berkeselamatan sehingga muncul kader-kader pelopor keselamatan berlalu lintas baru.
Sebagai informasi, Terhitung mulai tanggal 15 Juli 2024 hingga 14 hari kedepan, Polres Trenggalek resmi menggelar Operasi Patuh Semeru 2024. Operasi ini diselenggarakan bertujuan menekan angka pelanggaran khususnya yang berakibat fatalitas kecelakaan lalu lintas.
Adapun sasaran prioritas dari operasi kewilayahan ini adalah Pengendara R2 yang tidak menggunakan helm standar (SNI), melebihi batas kecepatan, pengendara ranmor yang masih dibawah umur serta pengemudi R4 tidak menggunakan safety belt.
Disamping itu, operasi ini juga menyasar pelanggaran lain seperti pengemudi menggunakan HP pada saat berkendara, pengemudi ranmor dalam pengaruh alkohol, melawan arus, menerobos lampu merah dan knlapot tidak sesuai dengan spesifikasi teknis (Knalpot Brong).