Pada satu kesempatan terjadi benturan yang membuat lubang besar sedalam mata kaki yang melingkar dibawah kaki mereka. Ketika itu Batara Keling menyerang Pangeran Parikesit dengan...
Pesan terakhir ayahnya agar ia selalu turut serta dalam menjaga kedamaian di wilayah Demak telah menjadi sumber tenaga yang tiada habisnya. Tanpa diketahui oleh musuhnya,...
Ki Getas Pendawa menarik napas panjang, ia berkata, ”Rambesaji, aku tidak menyediakan waktu lebih banyak untukmu.” Usai mengatup bibirnya dengan rapat, Ki Getas Pendawa menerjang...
Selagi kelompok penentang berada dalam kebingungan, bola-bola cahaya putih meluncur deras dari segala penjuru menembus dinding-dinding udara panas dan dingin yang tak terlihat mata. Bola-bola...
Meskipun Ki Getas Pendawa tidak ingin tergesa-gesa untuk menuntaskan perlawanan para penentang, tetapi ia teringat Adipati Pajang yang mungkin saja menghadapi keadaan yang berbeda dengannya....
“Ternyata kau tidak terlena dalam pembuanganmu, Pangeran,” kata Batara Keling di sela perkelahian yang sangat dahsyat itu. “Seharusnya kau mengundurkan diri dari pusaran yang terjadi...
Pangeran Parikesit diam saja mendengar Ki Getas Pendawa mengungkap perasaan. Meski begitu, dua mata Pangeran Parikesit tidak dapat menyembunyikan kemarahan yang tersimpan dalam dadanya. Ia...
“Bersiaplah untuk menemui ayahmu, Pangeran. Aku akan membunuhmu dan dua prajurit itu.” “Batara Keling!” sahut Pangeran Parikesit. ”Mengapa kau tidak segera saja berhenti untuk melanjutkan...
Pangeran Parikesit yang menyadari perubahan arah dari pengejar Adipati kemudian melayang deras di belakang Ki Gurasan. Tiba-tiba desir angin terdengar menyambar dari arah pelipis kanannya....
“Ayah, apakah ada kemungkinan Kiai Rontek membayangi perjalanan kita?” bertanya Adipati Hadiwijaya pada Ki Kebo Kenanga yang berkuda di sebelahnya. “Kemungkinan itu selalu ada, namun...