SuaraKawan.com
Prosa Liris

Angin Agustus

Angin Agustus

Dingin
Angin memukul-mukul tubuhku
Mendesakku untuk menulis sebait puisi untukmu

Lalu kau gerakkan tubuhmu begitu lentur
Seiring dersik bambu bersahutan bersenandung sendu

Haruskah aku membahasakan gemulaimu
Dengan diksidiksi Agustus yang sunyi?

Entahlah, kata-kata yang biasanya memenuhi kepalaku kini kelayapan
Kata-kata meninggalkanku bersama senyap

Maka, menarilah sekali lagi, Dara!
Biarkan angin Agustus menamparku sekali lagi dan lagi, dan lagi.

Murni, Mosar 250821