suarakawan.com – Puluhan massa menggeruduk Kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Surabaya di Jalan Raya Ngagel, Selasa, 26 Maret 2024.
Massa mendesak agar Erick Komala mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPD PSI Kota Surabaya karena dianggap menyelewengkan dana Bantuan Politik (Banpol).
Koordinator aksi Alrein mengatakan, PSI sebagai partai yang setia mendukung Presiden Joko Widodo dikenal sebagai partai anak muda yang anti korupsi. Sehingga tak selaiknya dipimpin Erick Komala, sosok yang diduga telah mengkorupsi dana Banpol.
“Turunkan Erick Komala, kami kader PSI tegak lurus pada Presiden Jokowi, Presiden Jokowi anti korupsi. Makanya berantas korupsi, pecat Erick Komala dari PSI, turunkan Erick,” teriaknya.
Namun sayang, Erick Komala sedang tidak berada di kantor karena ada keperluan ke Jakarta. Kendati demikian, pertemuan kedua belah pihak tetap berlangsung.
“Silahkan, tapi kami batasi empat perwakilan yang wajib memiliki kartu anggota partai,” ucap Risky Eka Mahendra selaku Korwil Surabaya Timur DPD PSI Kota Surabaya.
Adanya dugaan penyelewengan dana banpol di kubu PSI Kota Surabaya ini diendus beberapa kader sendiri. Melalui tiga perwakilan anggotanya, mereka mengadukan perkara yang disebut merugikan negara Rp 800 juta ini ke Subdit Tipikor Polda Jatim, Selasa (19/3/2024).
Para pengurus partai yang dilaporkan ke polisi itu meliputi Ketua DPD PSI Kota Surabaya (EK), Sekretaris (YP) dan Bendahara (AS).
Sementara Erick Komala selaku ketua DPD PSI Surabaya saat dikonfirmasi melalui telepon mengatakan, bahwa dirinya sudah beberapa kali dilaporkan sejumlah pihak atas dugaan penyelewengan dana Banpol ke polisi. Namun semua laporan itu tidak pernah terbukti.
Ia pun menilai, ada unsur politik yang melatarbelakangi laporan polisi tersebut.
“Menurut saya ini murni banyak ditunggangi unsur politik. Dimana yang menjadi pelapor itu juga sebenarnya tidak paham, itu hanya orang digunakan saja,” kata Erick. (dul)