Tingkatkan Daya Saing, DPRD Sidoarjo Minta Pelaku Ekonomi Kreatif Lebih Inovatif

oleh
oleh

 

SIDOARJOterkini – Perkembangan ekonomi kreatif (Ekraf) di kabupaten Sidoarjo mengalami perkembangan yang sangat signifikan meski di tengah badai pandemi Covid-19 hingga menarik perhatian dari beberapa pemangku wilayah baik tingkat Kabupaten, Provinsi maupun Pusat.

Berbagai produk yang dihasilkan oleh pelaku Ekraf Sidoarjo mampu menembus pasar dalam dan luar negeri seperti produk tas kulit, tas kulit ukir, batik tulis, sepatu kulit, dan batik lukis. Usaha di bidang fashion, seperti bordir dan aksesori berbahan batu permata, juga berkembang. Bahkan dalam usaha Kuliner dengan produk olahan dari udang dan bandeng dan lainnya perkembangannya sangat pesat.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sidoarjo juga memberikan signal positif dalam mendorong para pelaku Ekraf untuk bisa lebih maju dalam mengembangkan usahanya.

Foto Sullamul Hadi Nurmawan Anggota Komisi B DPRD Sidoarjo

Anggota Komisi B Sullamul Hadi Nurmawan menyampaikan, peluang ekonomi kreatif di Sidoarjo sangat besar, apalagi dengan perkembangan teknologi yang sangat mendukung seperti saat ini, para pelaku Ekraf bisa lebih leluasa memasarkan produknya melalui berbagai aplikasi yang tersedia di dunia maya.

“Saat ini yang perlu dilakukan oleh para pelaku Ekraf agar lebih kreatif dan inovatif dalam memasarkan produknya,”ungkapnya.

Dikatakannya, hampir seluruh masyarakat yang menggunakan HP android dalam berbagai aktifitas, kondisi tersebut harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para pelaku Ekraf dalam mengenalkan berbagai produknya dan setiap saat bisa dilihat oleh masyarakat hanya dengan sentuhan jari di layar android.

“Pelaku Ekraf harus berusaha menjadikan viral produknya di media sosial, melalui berbagai konten yang dibuat lebih kreatif,”ucapnya.

Ditambahkannya, Dewan dan pemerintah Kabupaten Sidoarjo sejauh ini sangat mendukung perkembangan ekonomi kreatif. Berbagai kebijakan-kebijakan diambil untuk membantu perkembangan Ekraf.

“Banyak hal yang bisa dilirik dalam mengembangkan usaha Ekraf diantaranya, konten kreator, advertisement, kuliner, fashion dan lainnya,”ujarnya.

Untuk bisa menjadikan Ekraf lebih berkembang dan maju ada beberapa hal yang harus dipenuhi oleh para pelaku kreatif.

Deny Hariyanto Komisi B DPRD Sidoarjo mengatakan, untuk menjadikan usaha Ekrafnya berkembang dan maju, para pelaku Ekraf harus melengkapi dulu hal dasar yakni legalisasi usahanya, seperti NIB, NPWP, SIUP, TDP dan hal lain yang disyaratkan dalam pendirian usaha.

Foto Deny Haryanto anggota Komisi B DPRD Sidoarjo

“Dengan sudah terpenuhinya kelengkapan dasar berupa legalitas usaha, para pelaku Ekraf menjadi lebih fokus dalam mengembangkan produk usahanya,”ucapnya.

Hal lain yang juga sangat penting dilakukan oleh para pelaku Ekraf, lanjut Deny adalah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang sangat berkualitas sesuai dengan bidang usahanya termasuk manajemen dan tata kelola keuangan perusahaan.

“Kebutuhan SDM yang berkualitas dari sebuah perusahaan sangat mutlak dibutuhkan,”ujar Ketua Fraksi PKS ini.

Setelah dua hal di atas terpenuhi, tambah Deny pelaku ekraf harus selalu melakukan upaya dalam meningkatkan produktifitas usahanya. Misalnya tentang rasa, kemasan yang dibuat lebih menarik, serta selalu berinovasi dalam memasarkan produk usahanya. Dan senantiasa memperluas pangsa pasar produk melalui beberapa jaringan seperti digital marketing.

“Offensive marketing selain dengan memperluas jaringan pasar melalui digital marketing, pelaku usaha juga harus bergabung dengan asosiasi atau berbagai komunitas pelaku ekraf,”ucapnya.

Dan hal yang harus dilakukan oleh pelaku Ekraf imbuh Deny, adalah dengan menjadi anggota binaan dari dinas terkait untuk memasarkan produk dan mendapatkan pembinaan.

Pesatnya perkembangan ekonomi kreatif di kabupaten Sidoarjo hingga Sandiaga Uno Menteri Pariwisata, Ekonomi Kreatif (Menparekraf) beberapa waktu lalu datang di Sidoarjo.

Pada kesempatan tersebut Sandiaga Uno mengatakan, mengajak pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di Kabupaten Sidoarjo, untuk memperkuat rantai pasok ekosistem ekraf dalam negeri.

“Mari perkuat rantai pasok ekosistem ekonomi kreatif kita sehingga peluang tersebut bisa kita hadirkan dalam bentuk UMKM-UMKM yang lebih berdaya agar lapangan kerja bisa tercipta, omzetnya meningkat secara nyata, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Sandiaga

Ia menuturkan, dalam kunjungan kerjanya ke berbagai daerah kerap mendapat aspirasi terkait masih banyaknya hambatan yang dihadapi para pelaku ekonomi kreatif saat berproduksi, baik dari segi ketersediaan bahan baku, peralatan penunjang, pemasaran, dan lainnya.

“Ini yang justru saya lihat sebagai peluang, bahwa kesulitan-kesulitan ini merupakan peluang usaha bagi para pelaku UMKM untuk dapat menghadirkan solusi terhadap hal-hal atau produk yang dibutuhkan para pelaku ekraf lainnya,” kata Menparekraf.

Karenanya, Sandiaga mengajak masyarakat memanfaatkan peluang tersebut dan menghasilkan produk-produk berkualitas internasional untuk memenuhi pasokan kebutuhan dalam negeri.

Saat berkunjung di pendopo Sidoarjo beberapa waktu lalu, Sandiaga Uno sempat mendengarkan beberapa keluhan dari para pelaku Ekraf Sidoarjo.

Huzaimah, pengusaha sambal khas Bandeng Asap juga berharap ada dukungan dari kementerian supaya produksinya bisa menjadi ikon.

Selain itu, ada Junaidi yang mengeluhkan sulitnya mendapat peralatan untuk produksinya. Pengusaha tas ukir asal Tanggulangin ini mengaku harus membeli peralatan ke Jepang untuk memenuhi kebutuhannya.

Menanggapi berbagai keluhan itu, Sandiaga Uno menyebut bahwa di jaman sekarang ini pelaku ekonomi kreatif harus terus berkarya, berinovasi, dan membangun jejaring alias berkolaborasi.

“Sekarang era kolaborasi, bukan kompetisi,” tandasnya.

Tentang keluhan beberapa pelaku usaha itu, disebutnya bahwa kebutuhan-kebutuhan peralatan seperti yang disampaikan Junaidi, harusnya malah jadi peluang bagi pelaku usaha lainnya untuk memenuhi itu. Pangsa pasarnya sudah jelas, sehingga tidak perlu lagi impor.

Sandiaga menyebut bahwa mayoritas orang Indonesia sukan makan dengan sambal. Jadi kuncinya hanya bagaimana berupaya menguatkan brand agar lebih dikenal, hingga jadi ikon.

“Untuk bisa masuk ke minimarket, kita harus menciptakan kolaborasi antara UMKM dengan pasar modern. Dari situ akan ada solusi, seperti harga yang sesuai dan beberapa hal lainnya,” lanjut Sandiaga Uno.

Dirinya mengharapkan ekosistem ekonomi kreatif lebih diperkuat sehingga pelaku ekonomi kreatif dapat meningkatkan peluang usaha, meningkatkan kualitas produk dalam upaya memperkuat kinerja ekonomi kreatif yang ditargetkan mampu membuka 4,4 juta lapangan kerja. Terlebih Kabupaten Sidoarjo sebelumnya telah ditetapkan sebagai Kabupaten Kreatif melalui uji petik program Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) dengan subsektor kuliner ditetapkan sebagai unggulan sekaligus penghela dari subsektor ekonomi kreatif lain.

Foto :Kayan Wakil Ketua DPRD Sidoarjo

Sementara itu Wakil Ketua DPRD Sidoarjo Kayan, ekonomi kreatif di kabupaten Sidoarjo telah berhasil melewati badai Pandemi Covid-19, bahkan perkembangannya sangat pesat. Peran pemerintah dalam membantu para pelaku Ekraf sangat nyata, mulai dari pemberian kemudahan perijinan usaha hingga bantuan modal dan berbagai pelatihan yang secara terus-menerus digelar oleh Pemerintah.

“Tentu hal ini bisa menjadikan ekraf di Sidoarjo semakin berkembang pesat, bahkan produknya diakui di tingkat nasional dan internasional,”ucapnya.

Buah dari apa yang sudah dilakukan oleh Pemerintah, tambahnya selain meningkatnya perekonomian Masyarakat, angka pengangguran bisa ditekan karena banyaknya lowongan kerja yang tersedia.

“Tentu ini capaian yang sangat luar biasa dalam dunia usaha ekonomi kreatif, dan ke depannya harus terus ditingkatkan dengan inovasi-inovasi baru,”tuturnya.

Foto H Usman Ketua DPRD Sidoarjo

Senada disampaikan H Usman Ketua DPRD Sidoarjo, pihaknya mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh pemkab Sidoarjo dalam menjadikan ekonomi kreatif di Sidoarjo lebih berkembang dan maju dengan pesat.

“Sidoarjo melalui Ekraf berhasil menunjukkan keberhasilannya sebagai daerah penyangga ekonomi Surabaya yang merupakan ibukota provinsi Jatim,”ucapnya.

Bahkan lanjut Usman, dengan peningkatan yang pesat dari Ekraf menjadikan Sidoarjo ditetapkan sebagai kabupaten kreatif.

“Semoga kebijakan – kebijakan yang sudah kita perjuangkan bagi perkembangan ekraf di Sidoarjo bisa menjadikan masyarakat lebih sejahtera,”tandasnya.(ADV/cles)

Sumber : Sidoarjo Terkini (Jejaring JatimTerkini.com)

No More Posts Available.

No more pages to load.