Dewan Sidoarjo Minta Pembentukan Desa Digital Untuk Tingkatkan UMKM

oleh
oleh

 

SIDOARJOterkini – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sidoarjo meminta Desa Digital yang diluncurkan Pemkab Sidoarjo harus mampu membawa dampak yang positif pada perkembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di Kabupaten Sidoarjo. Diharapkan dengan terbentuknya desa digital, produk yang dihasilkan para pelaku UMKM Sidoarjo bisa menembus pasar nasional maupun internasional.

Anggota Komisi B DPRD Sidoarjo H Deni Haryanto mengungkapkan, pembentukan desa digital di Sidoarjo yang baru saja dilaunching, apabila dioperasikan dengan maksimal, akan membawa manfaat yang sangat besar bagi warga Sidoarjo khususnya pelaku UMKM. Akses layanan yang luas membuat pelaku UMKM Sidoarjo akan bisa leluasa memasarkan produknya.

Foto: Deni Haryanto Anggota Komis B DPRD Sidoarjo 

“Melalui Desa Digital, jangkauan yang luas menjadikan produk UMKM Sidoarjo semakin dikenal dan akan bisa bersaing dengan produk lainnya,”ungkapnya.

Dikatakan Deni, melalui layanan yang disediakan Desa Digital dan ditunjang dengan harga yang kompetitif dari produk UMKM yang mampu diakses masyarakat luas, tentu akan membangkitkan inovasi para pelaku UMKM Sidoarjo dalam mengembangkan produknya.

“Inovasi tentang produk yang dihasilkan lebih menarik, mutlak sangat dibutuhkan untuk bisa menjawab persaingan,”ucapnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua Komisi B DPRD Sidoarjo Bambang Pujianto, dengan terbentuknya Desa Digital harus bisa membawa manfaat yang besar bagi pelaku UMKM Sidoarjo, karena berbagai produk yang dihasilkan baik dari desa-desa di Kabupaten Sidoarjo maupun dari luar Sidoarjo nantinya akan bisa diakses secara digital.

“Pembuatan konten-konten kreatif untuk memasarkan produk UMKMnya, serta membuat tampilan produknya lebih menarik harus dilakukan, atau produk UMKM Sidoarjo akan tertinggal,”ucapnya.

Foto : Bambang Pujianto Ketua Komisi B DPRD Sidoarjo

Menurutnya, melalui desa digital berbagai produk yang dihasilkan oleh pelaku UMKM di desa digital akan bisa mampu menembus pasar dalam dan luar negeri seperti produk tas kulit, tas kulit ukir, batik tulis, sepatu kulit, dan batik lukis. Usaha di bidang fashion, seperti bordir dan aksesori berbahan batu permata, juga berkembang.

“Bahkan saya optimis, usaha Kuliner dengan produk olahan dari udang dan bandeng dan lainnya yang perkembangannya sangat pesat akan mampu menembus pasar internasional,”ucapnya.

Dijelaskannya, banyak hal yang bisa dilakukan dengan terbentuknya desa digital. Semua informasi tentang desa akan bisa terintegrasi sehingga masyarakat akan dengan mudah menjelajah berbagai kemajuan desa secara digital.

“Pelaku UMKM Sidoarjo tentunya akan bisa dengan leluasa mengenalkan produknya melalui informasi digital, dan ini sangat menunjang sekali bila desa digital dijalankan dengan bagus,”ucapnya.

Beberapa waktu lalu Pemerintah Kabupaten Sidoarjo bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) serta Kementerian Komunikasi dan Informatika RI telah meluncurkan desa digital dan akses desa jaringan blankspot.

Foto : Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi(PDTT) RI, Abdul Halim Iskandar dan Bupati Sidoarjo saat Launching Desa Digital

Adapun Desa yang disasar antara lain:
Desa Waru, Kecamatan Waru
Desa Bluru Kidul, Kecamatan Sidoarjo
Desa Glagaharum, Kecamatan Porong
Desa Tambak Kalisogo, Kecamatan Jabon
Desa Kedungcangkring, Kecamatan Jabon
Desa Kedungrejo, Kecamatan Jabon
Desa Dukuhsari, Kecamatan Jabon
Desa Pangreh, Kecamatan Jabon

Pada kesempatan tersebut Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali, mengatakan perluasan jaringan internet di wilayah blankspot untuk memperluas pembentukan desa digital sehingga masyarakat desa dapat memanfaatkannya untuk mengakses internet, pembelajaran jarak jauh dan pemasaran produk UMKM secara online.

Menurutnya, kesetaraan dan pemerataan aksesibilitas maupun konektivitas merupakan hal yang penting. Apalagi, setiap desa memiliki potensi dan keunikan masing-masing yang harus diolah supaya relevan dengan perkembangan zaman.

“Semoga ini jadi awal untuk mengarah ke digitalisasi sehingga aksesibilitas dan koneksi di Sidoarjo bisa tertangani dengan baik,” ujarnya.

Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi(PDTT) RI, Abdul Halim Iskandar, menekankan pentingnya pengambilan kebijakan pembangunan berbasis data mikro dan berskala desa, termasuk perkembangan data UMKM di setiap desa.

“Dengan begitu bisa tahu detail persoalannya dan sesuai dengan problematika desa dan perkembangan desa,” jelas Abdul Halim Iskandar.

Ia pun menggarisbawahi soal digitalisasi desa, termasuk pengintegrasian seluruh aplikasi.

“Digitalisasi desa tidak boleh ditunda terutama di Sidoarjo yang berbatasan dengan Ibu Kota Provinsi Jawa Timur yaitu Surabaya. Termasuk mengintegrasikan seluruh aplikasi yang ada itu perlu untuk bisa menampung keseluruhan informasi menjadi satu kesatuan,” terangnya.

Menteri Desa PDTT juga mengapresiasi ikhtiar Pemerintah Kabupaten Sidoarjo yang terus berupaya mempercepat dan memperkuat pembangunan di level desa.

Staf Ahli Menteri Kominfo RI Bidang Teknologi, Mochamad Hadiyana menuturkan pihaknya bertanggung jawab dalam hal percepatan transformasi digital. Ada beberapa pilar yang menjadi inti dari transformasi digital, yaitu infrastruktur digital, pemerintahan digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital.

“Jadi kami juga bertanggung jawab untuk meningkatkan pelayanan publik dengan konsep pemerintahan digital. Selain itu mendorong pengembangan ekosistem digital yang kondusif serta meningkatkan partisipasi masyarakat melalui pemberdayaan informatika,” kata Hadiyana.

Program yang mendukung Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), lanjutnya, juga perlu didukung dengan program Desa Digital.

“Betapa pentingnya desa menjadi penopang untuk transformasi digital. Jika desa sebagai elemen terkecil siap menjadi desa digital, sudah tentu bisa mendorong terimplementasinya kabupaten/kota yang digital atau smart city. Selanjutnya jika kabupaten/kota siap dengan digitalisasi, maka mendorong terimplementasinya provinsi yang smart dan digital, hingga seterusnya membawa Indonesia menjadi smart nation,” tuturnya.

Foto : H Usman Ketua DPRD Sidoarjo

Sementara itu Ketua DPRD Sidoarjo H Usman menyampaikan, tujuan dibentuknya Desa Digital salah satunya untuk mengembangkan ekonomi desa melalui UMKM yang ada di desa. Berbagai aplikasi yang mempermudah UMKM untuk lebih berkembang akan dengan mudah diakses, termasuk melihat perkembangan UMKM dari daerah lain.

“Melalui Desa Digital akan ada kemudahan bagi para pelaku UMKM dan juga stakeholder dalam memantau perkembangan serta problem yang dihadapi pelaku UMKM, sehingga akan cepat dalam memberikan solusinya,”ujarnya.

Dampak positif Desa Digital lanjut Usman akan bisa dinikmati oleh seluruh warga Sidoarjo tidak terkecuali para pelaku UMKM. Melalui desa digital semua akan bisa dilakukan secara digital dengan sangat cepat.

“Kita berharap dengan terbentuknya desa digital, nantinya produk yang dihasilkan oleh para pelaku UMKM Sidoarjo semakin dikenal dan bisa bersaing di tingkat nasional maupun internasional,”tandasnya.

Menurutnya desa digital bukan hanya mencakup sektor administrasi digital saja, namun dari infrastruktur,.berbagai aplikasi pelayanan untuk memberikan kemudahan pada masyarakat akan bisa secara digital, termasuk untuk meningkatkan UMKM di desa yang masuk dalam ekonomi digital.

“Tentu, banyak kemudahan dan kecepatan akses di desa digital yang pastinya akan bisa semakin meningkatkan berbagai sektor termasuk UMKM,”pungkasnya.(ADV/cles)

Sumber : Sidoarjo Terkini (Jejaring JatimTerkini.com)

No More Posts Available.

No more pages to load.