“Nah, itulah yang aku katakan bahwa hanya orang dungu yang bersedia melakukannya.” Arya Penangsang menyelidik kedalaman sorot mata lawan bicaranya. “Sebagai tempat pembuatan senjata, setidaknya...
“Hey, bukankah engkau dapat berbicara, Ki Tumenggung?” “Kanjeng Adipati,” kata Ki Suradilaga sedikit gugup, “izin yang diberikan oleh Raden Trenggana bukanlah izin biasa.” “Aku mendengarkan.”...
Merah padam wajah Ki Rangga Sembaga oleh ucapan Arya Penangsang. Dalam hatinya, ia membenarkan bahwa empat nyawa dipertaruhkan untuk alasan yang tidak jelas. Untuk ketahanan...
Di tengah kelam malam pada awal musim hujan, Arya Penangsang membuka tirai keheningan di antara mereka. “Terima kasih,” katanya kemudian, “Anda berempat tidak memaksakan diri...
Dengan bayangan itu dalam pikirannya, Kidang Tlangkas mengerahkan seluruh kekuatannya. Ia menggali kemampuannya hingga lapisan paling dasar. “Akar adalah memberi, bukan menerima. Begitu pula keadaanku...
Sekejap kemudian keduanya terlibat dalam perkelahian seru. Sejumlah gebrakan awal telah menjadi tanda ketinggian olah kanuragan prajurit yang bertugas di halaman belakang istana Pajang. Meskipun...
“Angkat kedua tanganmu, Ki Sanak!” perintah Kidang Tlangkas dengan gagah. Pejabat tinggi Demak itu segera melakukan perintah prajurit muda Pajang yang yakin pada perbuatannya. Tidak...
Ki Tumenggung Suradilaga berpikir keras dengan dahi berkerut. Ia dapat menerima penjelasan kawannya dari Pajang karena sebenarnya memang Adipati Hadiwijaya akan meninggalkan Pajang untuk beberapa...
“Kau sangat teliti, Ngger. Baiklah, lalu apa rencanamu berikutnya?” “Kita berada dalam jarak yang lumayan jauh dari mereka, dan apabila mereka mempunyai kemampuan maka kita...
Adipati Hadiwijaya mengerutkan alisnya. “Sabuk Inten. Apakah itu berarti aku telah menggambarkan makna Kanjeng Sunan Kalijaga? Bulir padi, manusia dan semua yang ada di bumi...