Para peronda yang tumbang dan Sarja yang terlentang menjadi batas kemampuan mereka. Bahwa lawan mereka, Ki Garu Wesi, benar-benar berada di luar jangkauan kepandaian mereka,...
“Cukup!” Gelegar suara Ki Garu Wesi memukul tulang dada peronda. Meski terkejut, bahkan langkah Sabungsari sempat terhenti, ia menduga bahwa lawannya akan mengeluarkan tandang lebih...
Yang kemudian dilakukan Sabungsari adalah memberi tanda kepada pasukannya untuk menyerang Ki Garu Wesi. Ia sudah tidak melihat kemungkinan selain bertempur. Melepaskan diri dari cengkeram...
Ki Garu Wesi tidak menunjukkan perubahan pada air muka tetapi ia mengakui yang tergelar di depanya adalah bentuk baru dari gelar-gelar perang yang diketahuinya. Ia...