Bersama Forkopimda, Kapolres Trenggalek Gelar Silaturahmi Kupatan

oleh

Polres Trenggalek – Lebaran Ketupat atau yang biasa dikenal dengan sebutan `Kupatan` merupakan tradisi yang masih dipegang kuat masyarakat Kabupaten Trenggalek hingga kini.

Dalam perayaan Kupatan ini, jajaran Forkopimda berkunjung sekaligus bersilaturahmi ke kediaman sejumlah ulama dan pondok pesantren (Ponpes) di Kecamatan Durenan. Uniknya, Rombongan Forkopimda ini datang bersilaturahmi dengan mengendarai sepeda motor. Senin, (9/5)

Beberapa ulama yang dikunjungi antara lain, K.H. Abdul Fatah Muin yang juga pengasuh Pondok Pesantren Babul Ulum, Gus Sabiq Mu’in, Gus Yunus, Gus Baha’udin Nafi’i Pengasuh Ponpes Hidayatuttulap Kamulan, KH Fahrurrozi Yunus Pimpinan Tanfuzul Qur’an Desa Sumbergayam.

Tak berhenti disitu, Forkopimda juga berkunjungan ke rumah H. Mahsun Ismail, S.Ag, M.Ag, Ketua Badan Amil Zakat Nasional Trenggalek tepatnya Desa Ngadisuko  Kecamatan Durenan serta KH. Fatkuloh Soleh di ponpes Bumi Hidayah At Taqwa Kedunglurah Pogalan.

Rombongan yang terdiri dari Bupati H.M. Nur Arifin, Kapolres Trenggalek AKBP Dwiasi Wiyatputera, S.H., S.I.K., M.H., Dandim 0806 yang diwakili Kasdim Mayor Arh Yanuar Sulistyo, S.H., Kajari Dr. Masnur, S.H.,M,Hum dan sejumlah Kepala OPD ini disambut hangat oleh pimpinan/pengasuh Pospes berikut para santri serta tiga pilar Kecamatan Durenan dan Pogalan.

Dikonfirmasi terpisah, AKBP Dwiasi menuturkan, lebaran kupat atau kupatan merupakan tradisi yang sudah mengakar di kabupaten Trenggalek. Bahkan saat kupatan bisa jadi lebih meriah dibandingkan hari raya Idul Fitri.

“Patroli sekaligus silaturahmi Ulama dan Ponpes. Kita pastikan perayaan kupatan di Trenggalek ini berjalan aman dan lancar.” Ungkap AKBP Dwiasi

“Untuk kupatan tahun ini ada beberapa titik daerah yang menjadi konsentrasi petugas Kepolisian yakni Durenan, Kelutan, Sambirejo dan wilayah lainnya yang juga merayakan.” Imbuhnya

Menurut AKBP Dwiasi, tradisi kupatan harus dilestarikan bersama-sama sebagai salah satu khasanah budaya Indonesia serta bisa menjadi salah satu daya tarik wisata budaya di Trenggalek. Namun demikian, orang nomor satu di jajaran Polres Trenggalek ini mengingatkan agar dalam pelaksanaannya tetap memperhatikan keamanan, ketertiban dan protokol kesehatan mengingat saat ini masih dalam masa Pandemi Covid-19

“Taat peraturan lalu lintas, jangan menyalakan petasan dan menerbangkan balon udara. Selain mengganggu penerbangan juga berpotensi menyebabkan kebakaran.” Tambahnya

Guna mengantisipasi kerawanan pihaknya telah mengambil langkah-langkah strategis dalam rangka pengamanan kegiatan perayaan kupatan ini baik preemtif, preventif maupun represif. Pihak Kepolisian menurunkan sedikitnya ratusan personel dari Polres dan Polsek jajaran dibantu unsur TNI dan instansi terkait lainnya.

“Alhamdulillah sampai saat ini perayaan kupatan di Trenggalek kondusif.” Pungkasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.