Suarakawan.com – Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Jawa Timur (YLPK Jatim) membantah isu yang beredar di media massa mengenai bahaya serat asbes yang disebut-sebut dapat menyebabkan penyakit asbestosis. Hasil penelitian yang dilakukan YLPK Jatim menunjukkan bahwa penggunaan asbes, khususnya asbes putih Chrysotile, aman bagi konsumen.
Ketua YLPK Jatim, M Said Sutomo, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan survei dan eksperimen untuk membuktikan kebenaran isu tersebut. “Kami telah melakukan penelitian terhadap 100 responden di 17 kecamatan dan 18 kelurahan di Surabaya. Hasilnya, lembaran asbes semen bergelombang dan rata tidak berdampak negatif atau berbahaya bagi kesehatan manusia,” ujarnya.
Lebih lanjut, Said menjelaskan bahwa asbes aman digunakan sebagai atap dan plafon rumah selama lebih dari 30 tahun. YLPK Jatim juga melakukan pengujian paparan serat asbes di udara dari 6 titik lokasi pengambilan sampel. Hasilnya, kadar asbes masih di bawah 0,1 NAB (Nilai Ambang Batas) sesuai dengan Permenaker Nomor 5 Tahun 2018.
“Hasil pengujian ini sejalan dengan hasil yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Kedua hasil uji tersebut menyatakan bahwa kadar asbes masih dibawah ambang batas yang telah ditentukan pemerintah.” tegasnya.
Pengambilan sampel udara dilakukan di 13 titik lokasi di halaman parkir Museum NU Surabaya pada 26 Februari 2025, dengan disaksikan oleh berbagai pihak terkait, termasuk Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, UPT Perlindungan Konsumen, serta LSM lingkungan dan kesehatan.
YLPK Jatim menegaskan bahwa sebagai lembaga perlindungan konsumen, pihaknya memiliki tugas untuk menyebarluaskan informasi yang benar dan jelas kepada masyarakat mengenai keamanan produk. “Kami ingin memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan kepada konsumen dalam menggunakan produk atap berbahan serat asbes,” kata Said.
Berdasarkan hasil klarifikasi dengan produsen asbes, penelitian terhadap 100 responden, dan hasil pengujian laboratorium, YLPK Jatim menyimpulkan bahwa produk serat asbes putih Chrysotile tidak terbukti menyebabkan penyakit asbestosis. (dul)