SIDOARJOterkini – Warga Jalan Raya Krian, tepatnya di depan Pasar Krian, menanam empat pohon pisang di tengah jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki. Aksi ini menjadi simbol protes atas kerusakan jalan nasional yang sudah lebih dari satu bulan mengancam keselamatan pengguna jalan.
Pantauan di lokasi menunjukkan kondisi jalan sangat memprihatinkan. Lubang besar di tengah jalan sering tertutup genangan air, sehingga tidak terlihat oleh pengendara. Akibatnya, banyak pengendara motor yang jatuh.
Slamet, seorang juru parkir toko di kawasan tersebut, mengatakan aksi warga ini dilatarbelakangi kejengkelan terhadap pemerintah yang dianggap abai.
“Warga kesal karena jalan yang rusak ini tidak kunjung diperbaiki. Banyak pengendara, terutama motor, yang jatuh karena lubangnya tertutup air,” ujarnya, Selasa (7/1).
Senada dengan Slamet, warga lainnya, Winarso, meminta pemerintah segera memperbaiki jalan tersebut. Menurutnya, banyak insiden kecelakaan, termasuk seorang penjual bakso yang terjatuh dan dagangannya berantakan.
“Pak, tolong jalannya segera diperbaiki. Sudah banyak korban, kasihan. Bahkan yang jualan bakso sampai jatuh semua dagangannya,” tegasnya.
Kanit Lantas Polsek Krian, Iptu Indra Arliansyah, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melaporkan kerusakan jalan ke Dinas PU. Namun hingga kini belum ada tindakan nyata.
“Sudah sering terjadi kecelakaan dan kemacetan di lokasi ini. Jalan rusak ini sudah lebih dari satu bulan, tapi tidak ada respons dari pihak terkait,” ungkap Iptu Indra.
Ia juga menyoroti drainase di lokasi tersebut yang tidak berfungsi dengan baik, menyebabkan genangan air yang semakin memperburuk kondisi jalan, terutama saat hujan deras.
Masyarakat berharap pemerintah segera turun tangan untuk memperbaiki jalan ini agar tidak ada lagi korban kecelakaan akibat jalan rusak.(cles)