Surabaya, suarakawan.com – Partai Golkar Kota Surabaya menggelar konsolidasi dengan seluruh Ketua Pimpinan Kelurahan (PL) dan Pimpinan Kecamatan (PK) pada Sabtu, 30 Desember 2023.
Konsolidasi ini dihadiri Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Adies Kadir, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Jawa Timur Blegur Prijanggono, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Surabaya Pertiwi Ayu Krishna, Sekretaris DPD Partai Golkar Kota Surabaya Akmarawita Kadir, dan Wakil Ketua Pemenangan Pemilu Dapil 2, Ahmad Nurjayanto.
Dalam konsolidasi tersebut, Adies Kadir menekankan pentingnya konsolidasi internal partai menjelang Pemilu 2024. Ia juga meminta seluruh kader Golkar untuk bersatu padu dan meningkatkan kerja politiknya di tengah masyarakat.
“Target politik yang telah ditetapkan baik dalam Pileg maupun Pilpres, untuk memenangkan hati masyarakat, harus dilakukan. Semua pihak harus turun menyapa masyarakat agar masyarakat merasa senang sehingga di TPS nanti kita bisa merebut hati masyarakat,” tegas Adies.
Adies juga meminta kepada seluruh Ketua Pimpinan Kelurahan dan Pimpinan Kecamatan untuk mengabarkan kepada masyarakat program-program yang telah diperjuangkan Partai Golkar selama ini, seperti beasiswa PIP, bedah rumah, dan lain sebagainya. Selain itu, ia juga meminta kepada para kader untuk mengabarkan program makan siang gratis kepada seluruh siswa siswi PAUD, SD, SMP, dan SMU yang tertuang dalam visi misi Prabowo-Gibran.
Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya Arif Fathoni mengatakan, gelaran pemilu yang tinggal 40 hari lagi perlu dimaksimalkan. Untuk itu, pihaknya akan melakukan penguatan pengetahuan terhadap saksi-saksi partai yang telah direkrut.
“Tugas saksi tidak hanya menjaga suara didalam TPS, juga menjadi kader penggerak pertambahan suara Partai dimasing masing TPS,” kata Fathoni.
Fathoni menambahkan, Golkar Surabaya berjuang di medan yang tidak mudah, mengingat situasi lapangan masih berwarna merah pekat. Namun, ia yakin dengan soliditas semua kader, Golkar Surabaya dapat memenangkan Pemilu 2024.
“14 Februari merupakan momentum mengelola ketidakmungkinan menjadi kemungkinan karena tidak ada yang mustahil didalam politik,” pungkas Fathoni.(dul)