SuaraKawan.com
Jatim Trenggalek

Wakapolres Trenggalek Buka Acara Mapping Psikologi Bagi Personel Polri

Polres Trenggalek – Sejumlah anggota Polres Trenggalek dari semua jenjang pangkat, jabatan dan satuan nampak serius mengikuti tes psikologi terpadu kolektif yang digelar di gedung perkuliahan STKIP PGRI Trenggalek. Selasa, (24/8)

Kegiatan tersebut merupakan agenda rutin yang dilaksanakan tiap semester yang diselenggarakan oleh Bagian Psikologi Biro SDM Polda Jatim yang bertujuan untuk pembekalan kesehatan mental psikologis, memetakan (Mapping) psikologi serta  konseling bagi seluruh anggota Polri jajaran Polda Jatim.

Wakapolres Trenggalek, Kompol Mujito, S.H., M.H., yang membuka acara tersebut mengatakan, dengan kegiatan ini akan diketahui tentang mental kepribadian, kejiwaan, minat, bakat maupun kompetensi yang dimiliki oleh masing-masing personel.

“Hasil tes psikologi ini juga menjadi dasar pertimbangan penempatan personel selain track record dan merit system” Ujar Kompol Mujito

Mapping psikologi ini, lanjut Kompol Mujito juga dimanfaatkan sebagai sarana pelatihan bagi anggota yang telah memenuhi syarat dan berkeinginan meningkatkan karir dari jenjang Bintara ke Perwira melalui Sekolah Inspektur Polisi (SIP) atau Pendidikan Alih Golongan (PAG) dan bagi Perwira digunakan sebagai persiapan untuk menghadapi asistensi jabatan tertentu dimana didalam proses seleksinya juga terdapat tes psikologi yang sama.

“Aspek penilaian dari tes psikologi ini meliputi kecerdasan, kepribadian dan sikap kerja. Keseluruhan harus mencapai nilai yang telah ditentukan” Imbuhnya

Selain itu, tes psikologi ini juga digunakan sebagai salah satu indikator bagi anggota yang memegang senjata api organik. Menurutnya, meskipun hasil tes psikologi tertulis baik dan dinyatakan lulus namun jika hasil kajian sikap dan emosi tinggi rekomendasi tidak akan di berikan.

Mapping Psikologi itu sendiri diikuti oleh sedikitnya 150 personel baik Polres maupun Polsek jajaran. Dari pangkat Perwira hingga Bintara ditambah dengan anggota yang hasil penilaian e-mental diwajibkan mengikuti konseling.

Mengingat saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19, dalam pelaksanaannya diatur secara bergiliran dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.