SuaraKawan.com
Jatim Trenggalek

Simulasi Pemulasaraan Jenazah Polres Trenggalek, Dihadiri Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat

Polres Trenggalek – Berbicara tentang Penanganan penyebaran Covid-19 tak hanya tentang langkah pencegahan, 3T, maupun vaksinasi, tetapi juga dampak yang ditimbulkan. Salah satunya adalah proses pemulasaraan jenazah bagi warga yang meninggal dunia yang terindikasi terkonfirmasi Covid-19.

Menindaklanjuti hal tersebut, Kepolisian Resor Trenggalek bersinergi bersama petugas khusus RSUD dr. Soetomo Trenggalek menggelar simulasi pemulasaraan jenazah Covid-19 yang digelar di halaman Mapolres Trenggalek. Sabtu, (18/9).

Kapolres Trenggalek AKBP Dwiasi Wiyatputera, S.H., S.I.K., M.H. mengatakan Kegiatan Simulasi Pemusalaraan Jenazah ini merupakan salah satu upaya  konkrit Polres Trenggalek berperan aktif dalam mencegah penyebaran covid-19.

Karena kekurang pahaman, sering kali masyarakat menolak proses pemulasaraan jenazah oleh petugas. Hal ini tentu harus disikapi dengan bijak dengan memberikan penjelasan yang komprehensif kepada masyarakat secara luas.

Oleh sebab itu, dalam simulasi ini, turut hadir para tokoh agama maupun tokoh masyarakat untuk melihat dan mengetahui secara langsung proses pemulasaraan jenazah sehingga diharapkan dapat turut membantu memberikan pengertian kepada masyarakat.

“Wawasan dan pengetahuan terkait dengan tata cara pemulasaraan korban Covid-19 sesuai dengan protokol kesehatan sangat penting agar tidak hanya aman bagi warga tetapi juga bagi tenaga kesehatan itu sendiri.” Ujar AKBP Dwiasi

Dalam simulasi tersebut dipaparkan secara gamblang langkah-langkah dan tata cara pemulasaraan jenazah covid-19. Beberapa petugas dengan menggunakan APD lengkap memperagakan simulasi pemulasaraan terhadap korban Covid-19. Mulai dari terpenuhinnya tata cara keagamaan, aspek kesehatan hingga proses pemakaman.

Didepan para tamu undangan, dijelaskan pula klasifikasi jenazah yang mendapat penanganan sesuai protokol kesehatan serta teknis pemulasaraan seperti kewajiban menggunakan APD lengkap hingga kendaraan khusus untuk membawa jenazah.

“Regulasi penanganan penyebaran Covid-19 termasuk pemulasaraan jenazah sudah diatur sedemikian rupa. Kami berharap para tokoh agama dan tokoh masyarakat dapat memberi pemahaman kepada warga bahwa covid-19 itu benar-benar ada sehingga tidak terjadi polemik maupun penolakan terkait dengan pemulasaraan jenazah.” Imbuhnya

AKBP Dwiasi menegaskan, pihaknya siap all out mendukung dan membantu pemerintah daerah dalam penanganan Covid-19 ini. Bersinergi bersama instansi terkait lainnya dalam upaya melakukan pencegahan dan penanganan berikut dampak yang ditimbulkan. Mulai dari proses di rumah sakit hingga proses pemakaman.

Tutut hadir dalam acara tersebut antara lain, Ketua MUI Kabupaten Trenggalek K. H. Dr.  Safii, M.H.I, Ketua FKUB K.H. Bashori Ahdmad, Perwakilan Muhamadiyah, NU, LDII, Bamag, Perwakilan Pendeta dan tokoh masyarakat Kabupaten Trenggalek.