Trenggalek – Insiden perusakan kantor Polsek Watulimo oleh ratusan pesilat menajdi keprihatihan dari banyak pihak. Tak terkecuali dari pengurus IPSNU Pagar Nusa Trenggalek.
Amin Tohari, Ketua Pagar Nusa Trenggalek mengecam aksi perusakan kantor Polsek Watulimo yang terjadi beberapa hari yang lalu. Pihaknya juga mendukung upaya kepolisian untuk mengungkap seterang-terangnya dan melakukan penegakan hukum.
“Kami mengecam keras tindakan yang seperti itu, dilakukan oleh siapa pun.” Tegasnya.
Pihaknya menerangkan, secara organisasi Pagar Nusa, secara resmi tidak terkait dengan peristiwa perusakan kantor Polsek Watulimo tersebut. Bahkan, pihaknya menyatakan turut prihatin dan menolak setiap tindakan anakhis dimanapun dan oleh siapapun. Terlebih terhadap institusi negara.
“Tidak ada instruksi untuk pengumpulan massa atau unjuk rasa di Polsek. Massa yang datang ebih banyak yang dari luar kabupaten, luar Watulimo.” Tambahnya.
Senada, Ketua IKSPI Kera Sakti Trenggalek, Arif Wibisono menegaskan, pasca peristiwa perusakan tersebut, pihaknya berkomitmen penuh untuk mendukung upaya kepolisian menciptakan suasana yang kondusif dan harmonis.
“Kami menyadari bahwa kejadian gesekan yang sempat terjadi di Watulimo beberapa waktu lalu bukanlah sesuatu yang kita harapkan bersama.” Ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Trenggalek AKBP Indra Ranudikarta mengatakan, untuk mendorong sitausi yang aman kondusif dan peristiwa tersebut tidak terulang kembali, pihaknya telah bertemu dengan dua pimpinan perguruan pencak silat tersebut. Jumat, (24/1).
“Intinya, harus bisa saling menjaga situasi antar perguruan pencak silat. Mari kita jadikan peristiwa ini sebagai momentum untuk memperbaiki hubungan antar perguruan dan membangun komitmen bersama untuk menjaga kedamaian.” Ucapnya.
Pihaknya meminta agar semua perguruan pencak silat agar bisa menahan diri, tidak melakukan perbuatan yang memicu gesekan, anarkhisme ataupun melanggar hukum serta tidak mudah terpancing oleh informasi yang beredar.
“Terkait dengan penanganan permasalahan hukum, percayakanlah kepada kami.” Kata Indra.
Sebagai informasi, pada senin malam (20/1), ratusan pesilat menggeruduk kantor Polsek Watulimo dan mendesak agar petugas membebaskan salah satu rekannya yang telah ditangkap sebelumnya karena kasus kekerasan.