suarakawan.com, Mojokerto – Peristiwa meledaknya kompresor bengkel tambal ban di Jalan Raya By Pass Kota Mojokerto, Rabu (28/12/22) dini hari, merepotkan cepat Kapolresta Mojokerto AKBP Wiwit Adisatria, S.H S.I.K M.T Turun langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Olah TKP berlangsung sekitar pukul 09.00 WIB dengan dipimpin langsung Kapolresta Mojokerto AKBP Wiwit Adisatria, S.H S.I.K M.T, Bengkel tambal ban yang berada di sisi timur simpang empat Kenanten itu sudah beroperasi selama 15 tahun, kini telah dipasangi garis polisi pasca insiden ledakan kompresor.
Kapolresta Mojokerto melalui Kasatreskrim Polresta Mojokerto Polda Jatim AKP Rizki Santoso mengatakan, berdasarkan hasil olah TKP sementara, kompresor meledak lantaran kelebihan angin. Tabung kompresor manual itu diduga terus diisi saat kapasitasnya sudah penuh. “Dugaan awal kompresor terlalu penuh isinya sehingga menyebabkan kompresor tersebut meledak,” terangnya AKP Rizki saat di lokasi.
Rizki menyatakan, secara kasat mata kompresor tidak memenuhi standar. Tabung angin tersebut merupakan hasil modifikasi. Hal ini juga terlihat dari perangkat kompresor yang dioperasional secara manual dengan mesin diesel. “Sudah bisa dipastikan kompresor ini bukan pabrikan, melainkan buatan sendiri alias manual,” tegasnya.
Kondisi isi tabung yang tak terdekteksi dimungkinkan membuat pemilik bengkel tak mengetahui saat kompresornya sudah penuh. Kompresor terus diisi saat dirinya tengah melayani pelanggan pada dini hari tadi. “Peristiwanya terjadi sekitar pukul 02.45,” imbuhnya.
Dari olah TKP Polisi mengamakan sejumlah barang bukti Antara lain kompresor modifikasi, linggis, serta peralatan bengkel yang terkait dengan ledakan tersebut.
Ledakan hebat di bengkel tambal ban mengakibatkan satu korban meninggal dan tiga luka-luka Joko Sungkono pemilik bengkel (59) warga Dusun Jokodayoh, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, meninggal di tempat, Korban terlempar sekitar 10 meter hingga tubuhnya terdampar di selokan jalan. “Korban meninggal karena terkena hantaman tutup kompresor modifikasi tersebut sehingga ada beberapa luka sobekan,” tandas Rizki.
Selain merenggut nyawa pemilik bengkel, insiden itu juga mengakibatkan tiga orang luka-luka. Yakni Ali Sodikin, warga Bangsal, penjaga bengkel karoseri seberang bengkel yang sehari-harinya membantu Joko. Dia juga terpental dan mengalami luka di sejumlah bagian kaki.
Dua korban luka lain yakni sopir truk tangki Iko Frengky, 27, dan kernet Agis, 18, warga Desa Cendoro, Kabupaten Mojokerto. Saat kejadian, Joko dengan dibantu Agus sedang mengisi angin ban ke truk mereka. Iko mengalami luka di bagian tangan sedangkan Agus luka di tangan dan kaki. Ketiga korban luka sempat menjalani perawatan di RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto, sedangkan korban meninggal kini telah dimakamkan. (MK/FDT)