SuaraKawan.com
Hukrim Jatim

Edan, Polisi Tangkap pelaku Prostitusi Online Anak Di Bawah Umur di Jawa Timur

SURABAYA – Kanit IV Subdit V Siber Ditkrimsus Polda Jatim berhasil melakukan pengembangan terhadap kasus dugaan tindak pidana Informasi dan Transaksi Elektronik dengan cara sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan dan/atau dengan sengaja menyebabkan atau memudahkan cabul oleh orang lain dengan orang lain, dan menjadikannya sebagai pencarian atau kebiasaan.

Hal tersebut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) jo Pasal 45 ayat (1) UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan/atau Pasal 296 KUHP.

Kejadian berawal sekitar bulan januari 2021 tersangka berinisial AP, 21 tahun, seorang pelajar yang tinggal kel.Tambakrejo Kec.Waru Kab.Sidoarjo,  mengenal saudari ND dan SF.

Kemudian AP sepakat dengan ND dan SF untuk menawarkan korban dengan cara  BO (Boking Order) melalui online media Facebook “ Angga Gepeng”, MI CHAT dengan nama “ Puput” dan Whatsapp dengan nomor 082120173xxx dan ketika ada pengguna lalu tsk AP mengatur pertemuan mereka biasanya dilakukan diparkiran hotel dan sebelumnya sudah tersangka AP menyampaikan berapa tarif dan aturan mainnya.

Setelah itu pengguna dan korban ceck-in dihotel yang dibayar terlebih dahulu oleh korban namun setelah di kamar hotel sebelum melakukan hubungan suami istri pengguna membayar tarif terlebih dahulu kepada korban, kemudian setelah selesai tersangka di beri upah uang dari jasanya.

Barang bukti yang berhasil disita dalam kasus tersebut antara lain KTP an. AP, 1 unit HP merek Azus, tipe  Z012DB warna hitam, IMEI 1: 357061070490082, IMEI 2: 357061070490090 simcard XL 087758219xxx, 1 unit HP merek Xiomi model Redmi note 9 warna hitam IMEI 1: 863883050390967 IMEI 2 863883050390975 simcard 1 XL  083848739xxx dan Sim card 2 simpati 082120173947

Kepada tersangka prostitusi secara online ini dapat di jerat dengan pasal 296 KUHP tentang prostitusi dengan ancaman maksimal 1 tahun 4 bulan dan UU ITE pasal 45 UU N0. 19/2016 dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara atau denda 1 milyar rupiah.