Toh Kuning terkejut ketika merasakan rasa pedih yang menembus kain bajunya. Ia sebenarnya telah mengukur kekuatan ilmu Mahendra tetapi tidak mengira sambaran angin tendangan Mahendra...
“Dengan senang hati aku katakan padamu, Orang Tua. Aku akan menyongsong kematianku dengan rasa bangga dan penuh kehormatan. Pada siang ini aku akan mati dengan...
Sebagai pemuda yang belajar olah kanuragan dan mempunyai wawasan cukup, Ken Arok telah sedikit banyak tahu mengenai aliran-aliran besar kanuragan yang tersebar di Kediri maka...
Sesekali mereka mengepung rapat Ki Ranu Welang namun kemudian mereka meninggalkan seolah memberi jalan untuk bebas. Lalu ketika Ki Ranu Welang akan bergerak melakukan serangan,...
Mahendra bertepuk tangan. “Kau bernyali besar. Namun kau sedang berhadapan dengan Mahendra, saudara angkat Mahesa Wunelang pemimpin prajurit Kediri yang sangat ditakuti oleh orang-orang sepertimu,”...
“Kau dapat dengan mudah menyingkirkan mereka,” orang kurus itu membantah. “Itu menurut dugaanmu dan aku dapat pastikan engkau telah berpikir salah. Ki Sanak, tanpa rencana...
Toh Kuning kemudian meningkatkan kecepatan serangannya dan ujung kerisnya seolah mejadi puluhan jumlahnya. Tiba-tiba tanpa disadari oleh lurah prajurit, satu goresan pendek telah mengoyak kulitnya....
Pertempuran keduanya menjadi semakin hebat dan dahsyat. Dengan cepat keduanya beranjak menuju puncak ilmu masing-masing sehingga mereka telah tenggelam dalam perhatian untuk mengembangkan arus serangan...
Namun dalam waktu yang sama, lurah prajurit ini semakin dekat membawa kematian bagi Toh Kuning. Tubuh lurah prajurit telah terbungkus rapat oleh gulungan pedang. Ia...
“Benarkah itu?” seru lurah prajurit tidak percaya. Di tengah desing dan sambaran senjata, ia berkata, ”Aku menyesal telah mendengarkanmu, Anak Muda. Aku benar-benar terperdaya oleh...