Kategori : Bab 2 Sampai Jumpa, Ken Arok!

Kini ia melihat tubuh Begawan Bidaran melayang perlahan sejengkal demi sejengkal. Tiba-tiba suara menggelegar terdengar dan menghantam dada Toh Kuning hingga ia terjengkang. Suara itu...

Toh Kuning mengerutkan kening. Ia belum mengerti arah pembicaraan antara gurunya dan Gubah Baleman, apalagi ketika terbayang olehnya wajah Mahesa Wunelang. Namun begitu ia berusaha...

“Sebuah keinginan yang tidak sepatutnya ada dalam diri seorang raja,” kata Begawan Bidaran lirih. “Kami tidak dapat mencegahnya, Begawan. Yang dapat kami lakukan hanyalah menghambat...

Toh Kuning mengangguk dan ia dapat menerima penjelasan gurunya yang ternyata memang sengaja menyembunyikan keadaan Ken Arok. Meski ia belum mampu meredakan guncangan perasaan tetapi...

Pada saat itu, Toh Kuning telah mencapai batas tertinggi tenaga intinya tetapi ia tidak mampu melepaskan diri dari kekuatan Begawan Bidaran. Begawan Bidaran kemudian berkata,”Aku...

“Sebagai panglima prajurit, saya menyatakan bahwa murid-murid Begawan adalah orang-orang yang bertanggung jawab atas kekacauan yang terjadi di tempat ini. Dan saya juga seorang senapati...

Namun tiba-tiba satu sambaran angin yang lebih dahsyat mendorong balik tenaga inti yang dilepaskan oleh Mahesa Wunelang dan Toh Kuning. Tubuh Toh Kuning terseret gelombang...

 Toh Kuning berkeinginan sangat kuat. Ia memilih padepokan terbaik dengan guru terbaik dan Toh Kuning adalah murid terbaik Begawan Purna Bidaran. Dalam pikiran awalnya, mengajak...

“Mahendra,” kata seseorang yang melayang jungkir balik di atas kepala para prajurit Kediri. “Kakang Mahesa,” sambut Mahendara saat berpaling pada orang yang kini berdiri di...