SuaraKawan.com

Kategori : Pangeran Benawa

Bab 9 Pertempuran Panarukan

Panarukan 7

Ki Banjar Asman
Dahi Gagak Panji berkerut. Dengan dua alis yang saling bertaut, ia bertanya, ”Saya tidak merasa telah membuat Anda marah, Paman. Dan pula saya tidak membuat...
Bab 9 Pertempuran Panarukan

Panarukan 6

Ki Banjar Asman
“Masuklah, pintu tidak terkunci!” perintah Raden Trenggana dari dalam. Gagak Panji mendorong pelan dan sedikit bunyi berdecit ketika pintu bergeser. Tak lama, ia telah berada...
Bab 9 Pertempuran Panarukan

Panarukan 5

Ki Banjar Asman
Sebenarnyalah para pemimpin yang berkumpul di Panarukan menginginkan perundingan tetapi mereka kesulitan untuk menunjuk orang yang dapat mewakili Blambangan. Pada malam mereka — dan dihadiri...
Bab 9 Pertempuran Panarukan

Panarukan – 4

Ki Banjar Asman
Mereka bertiga menjawab dengan anggukkan kepala. “Sejauh mana mereka telah mengadakan persiapan?” Ra Kayumas pun kemudian menjelaskan secara terang bahkan ia menambahkan usulan tambahan yang...
Bab 9 Pertempuran Panarukan

Panarukan – 3

Ki Banjar Asman
Gempita semangat para senopati kian menggelora. Kekuatan tekad mereka terlontar melalui ungkapan-ungkapan yang diucapkan. Tangan terkepal menggapai udara. Lantai dan dinding ruangan pun bergetar seakan...
Bab 9 Pertempuran Panarukan

Panarukan – 2

Ki Banjar Asman
Lantas Ki Tumenggung Kayumas pun memalingkan wajah, lekat menatap wajah tenang Mpu Badandan, kemudian katanya, ”Lalu apa yang akan kita tempuh, Mpu? Petugas sandi telah...
Bab 9 Pertempuran Panarukan

Panarukan – 1

Ki Banjar Asman
“Panarukan tidak akan menyambut kedatangan angkatan perang Demak Bintara. Kita tidak akan melalukan pertempuran di tengah laut,” tegas Mpu Badandan di dalam sebuah bangunan yang...
Bab 8 Gerbang Demak

Gerbang Demak – 9

Redaksi Surabaya
“Hamba, Kanjeng Ratu.” Adipati Hadiwjaya mengatur napas kemudian melanjutkan perkataannya, ”Sebuah ilmu yang saya pikir telah hilang, ternyata muncul lalu menebar akibat buruk bagi Pajang.”...
Bab 8 Gerbang Demak

Gerbang Demak – 8

Redaksi Surabaya
Matahari menggatalkan kulit ketika mereka bertiga berjalan melintasi pintu gerbang. Penampilan Adipati Hadiwjaya yang tidak menunjukkan kedudukannya sebagai penguasa Pajang memang tidak dapat dikenali penjaga...