SuaraKawan.com
Trenggalek

Saat Belasan Polisi Trenggalek Tunjukkan Kepiawaian Menari Jaranan di Puncak Peringatan Hari Bhayangkara ke-77

Polres Trenggalek – Ada hal yang menarik dan mungkin luput dari perhatian saat digelarnya upacara Peringatan Hari Bhayangkara ke-77 di halaman Pendopo Manggala Praja Nugraha Kabupaten Trenggalek pagi ini.

Ya, di akhir upacara Hari lahir Polri tersebut, disuguhkan pentas seni jaranan Turonggo Yakso oleh sejumlah orang. Uniknya, mereka menari dengan mengenakan pakaian layaknya polisi. Usut punya usut para penari jaranan ini memang 100 % personel Polri yang merupakan anggota Polres Trenggalek. Sabtu, (1/7).

Mengenakan seragam coklat Polri dipadu dengan udeng dan bawahan batik motif cengkeh lengkap dengan jaranan buto, para petugas yang biasanya tegas dan berwibawa ini menunjukkan kepiawaannya menari jaranan khas Kabupaten Trenggalek tersebut. Bahkan, beberapa diantaranya terlihat sangat mahir memainkan Barongan maupun Celeng.

Tak ayal, pertunjukan tersebut sukses mencuri perhatian para peserta upacara maupun warga yang kebetulan melintas di depan Pendopo. Tak sedikit yang mengehntikan laju kendaraannya untuk sekadar menonton aksi para polisi tersebut.

“Ini merupakan wujud nyata peran Polri untuk turut melestarikan budaya tradisonal nusantara khususnya Kabupaten Trenggalek.” Ujar AKBP Alith.

AKBP Alith menambahkan, guna menampung hobi terutama yang berkaitan dengan seni dan budaya, Polres Trenggalek telah membentuk beberapa grup kesenian, mulai dari Jaranan dan reog, seni hadrah, hingga grup musik Bhayangkara band. Semua dari kalangan anggota sendiri. Sedangkan pelatih diambilkan dari tenaga profesional.

Sedangkan khusus Hari Bhayangkara ini, pihaknya menurunkan sedikitnya 12 orang personel yang memang kompeten dan sering tampil menari jaranan. Sedangkan sebagai koordinator dan pembina adalah KabagSDM Polres Trenggalek Kompol M. Solichin, S.H.

“Polisi juga manusia yang butuh wadah untuk berkarya dan menyalurkan jiwa seninya. Namun yang terpenting adalah turut berperan melestarikan seni budaya itu sendiri.” Pungkasnya.